PT Surya Semesta Internusa Tbk(SSIA) Menawarkan Obligasi Senilai Rp 1 Triliun

kabarin.co – JAKARTA, Emiten konstruksi, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2016 senilai Rp1 triliun. Dalam aksi tersebut, kupon obligasi akan ada kisaran 9,15 hingga 10,5 persen. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta.

Disebutkan bahwa bunga obligasi terdiri dari seri A dengan bunga 9,15 hingga 10,15 persen dengan jangka waktu tiga tahun sedangkan seri B dengan jangka waktu lima tahun berbunga 9,5 hingga 10,5 persen.

Masa penawaran awal 16-30 Agustus 2016 dan penawaran 15-19 September 2016 dengan perkiraan pencatatan di BEI pada 23 September 2016. Pefindo memberikan peringkat idA untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana Emisi IndoPremier Securities dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Permata Tbk.

Sebelumnya, perseroan menggandeng perusahaan asing membentuk perusahaan patungan yaitu PT SLP Surya Ticon Internusa dengan Mitsui Co Ltd, dan Ticon Industrial Connection Plc.

Presiden Direktur Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja pernah bilang, perusahaan patungan perseroan memiliki lahan seluas 22 hektare (ha) di Karawang. Perseroan berencana mengembangkan kawasan itu dalam tiga tahap.

”Saat ini kita sudah dalam pengembangan tahap kedua seluas 70 ribu meter persegi,” ujarnya.

Disebutkan, untuk mengembangkan kawasan industri di Karawang, perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp700 miliar dan disamping itu, perseroan bakal mengembangkan lokasi pergudangan dan pabrik siap pakai di kawasan tersebut. Dia melanjutkan, pengembangan tahap satu dan dua menelan biaya kurang lebih sebesar Rp300 miilar. Jumlah investasi tersebut meliputi investasi pada lahan dan bangunan.

Dalam pengembangan tahap dua, SLP mengembangkan fasilitas pergudangan modern berskala internasional. Perseroan membangun 12 gudang siap sewa dan 7 bangunan pabrik siap pakai. Total investasi bangunan tersebut sebesar Rp200 miliar.

Fasilitas penyewaan pergudangan dan pabrik tahap kedua tersebut akan resmi beroperasi secara komersial pada Juli dan September 2016. Nantinya, target penyewa gudan dan pabrik tersebut merupakan perusahaan-perusahaan logistik internasional.

“Saat ini belum ada yang memastikan minat untuk menyewa gudang dan pabrik,” jelas Johannes.

Menurut dia, perusahaan-perusahaan masih wait and see terkait kondisi ekonomi Indonesia tahun ini. Namun, dia optimistis permintaan gudang dan pabrik akan meningkat pada semester II-2016. Beberapa waktu lalu, perseroan telah melakukan road show menawarkan kawasan gudang dan pabrik tersebut. Target tenant perseroan adalah perusahaan-perusahaan rekanan Ticon dan perusahaan small medium enterprise di bidang otomotif di Jepang.(oke)

Baca Juga:

PT Bank Mandiri Dan Grab Berkerja Sama Untuk Melakukan Pembayaran Melalui “Mandiri E-Cash”

Kementerian Keuangan Robert Pakpahan Menuturkan,Bunga Utang Akan Melonjak Tahun Depan

Kementerian Pariwisata (Kemempar) Terkena Pemangkasan Anggaran APBN-P 2016