Puluhan Mahasiswa Unand Demo ‘Senior’ di Kantor Gubernur Sumbar

Pendidikan9 Views

Kabarin.co, Padang – Puluhan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (26/9) sore.

Puluhan mahasiswa yang mayoritas dari Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Fakultas Peternakan (Faterna) itu, datang ingin menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang juga alumnus Faperta Unand.

“Gubernur Mahyeldi juga alumni pertanian, kami ingin menemui senior kami, masa adik-adiknya datang gak mau menemui,” kata Gubernur BEM KM Faperta Unand, Pancolo Agung dalam orasinya.

Agung juga mengungkit aksi blusukan Mahyeldi dan Wagub Sumbar, Audy Joinaldy mengetuk rumah petani jelang Pilgub 2019 lalu. Namun ketika ditemui mahasiswa selaku suara anak petani, BA 1 dan BA 2 tak siap untuk ditemui.

“Dulu waktu kampanye mereka ke rumah kita, saat ini kita ke rumah mereka yang juga rumah kita semua, tapi pagar saja ditutup dan dihadang polisi,” ujarnya.

Hal senada ditegaskan Gubernur BEM KM Fateta Unand, Lingga Pais Pamenan yang menilai Pemprov Sumbar gagal menyejahterakan petani. Terutama kurangnya mewadahi dan memfasilitasi petani di Sumbar.

“Penyuluh pertanian tak dimanfaatkan. SDM petani turun drastis, dan penghasilannya di bawah standar. Apalagi harga pupuk melonjak,” sebutnya ketika orasi.

Mewakili Pemprov Sumbar, Sekretaris Dinas Pertanian Sumbar, Ferdinal Asmin menyebut penyuluh pertanian di Sumbar saat ini mencapai 1.100 orang. Semuanya sudah dilatih dan difasilitasi.

“Mereka tak semua tanggungjawab provinsi, ada dari pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota. Pemprov selalu hadir untuk petani,” ujarnya.

Sementara Kepala Disperindag Sumbar, Asben Hendri menambahkan, kepedulian Pemprov Sumbar untuk petani dibuktikan dengan disediakannya anggaran 10% APBD. Anggaran itu diperuntukkan program pertanian.

“10 persen APBD itu untuk petani. Tapi kalau mau bertemu gubernur dan wagub, mereka sedang di luar daerah, sedang tak di Kota Padang,” tegasnya.

Puluhan mahasiswa Unand itu tampak kecewa, sebab tak bisa menemui seniornya yang kini menjadi orang nomor 1 di Sumbar. Akhirnya pukul 18.20 mereka terpaksa membubarkan diri.