Saat Jokowi Belanja Kaus Dalam dan Kaus Kaki

kabarin.co – Setibanya di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu (1/6) pukul 20.30, setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja di Bandung, Jawa Barat, dan Pangkal Pinang, Pulau Bangka, Presiden Joko Widodo tak segera beristirahat. Jokowi masih terus berkeliling mal Suzuya di tengah Kota Banda Aceh.

“Masuk lagi ke mobil, ya,” kata petugas protokol Sekretariat Presiden kepada para jurnalis yang mengikuti rombongan Presiden sejak dari Bandung.

Namun, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, yang ikut dari Bandung, justru turun dan langsung masuk ke hotel.

Pers pun menduga-duga apa yang akan dilakukan Presiden Jokowi. Setelah mobil berjalan, wartawan pun baru tahu bahwa Jokowi menuju pusat perbelanjaan Suzuya di Banda Aceh.

Sebelum berkeliling, Jokowi yang ditanya pers sempat berkata, “(Ingin) Beli kaus dalam.”

Presiden kemudian berkeliling. Selain ditemani sejumlah pejabat dari Jakarta, Jokowi juga ditemani pramuniaga yang memandu berkeliling.

Terlihat sejumlah pejabat, di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Tim Komunikasi Sukardi Rinakit.

“Saya beli lima kaus, cukuplah sampai (hari) Jumat. Stoknya kurang. Tadi basah kuyup (karena keringat),” kata Presiden berkomentar kepada pers.

Sambil melihat-lihat situasi perekonomian Banda Aceh, Presiden ternyata juga ingin membeli kebutuhannya. Sebelum membeli kaus dalam, beberapa kali Presiden berhenti di beberapa gerai dan berdialog.

Hingga pukul 21.30, saat Presiden Jokowi mengakhiri aktivitasnya, masyarakat masih berkerumun di pusat perbelanjaan, selain juga ingin mendekati Presiden Jokowi.

Bagi Presiden, keramaian di mal tersebut merupakan indikator perekonomian warga di daerah yang bergairah.

Kehadiran Presiden Jokowi di tempat keramaian itu juga ingin menunjukkan bawah Aceh sudah sungguh-sungguh aman.

“Kondisi keamanan di Aceh semakin bagus. Situasi ini membuka peluang semakin banyak program pembangunan yang bisa dikembangkan di Banda Aceh,” tutur Presiden sebelum meninggalkan mal Suzuya.

Bisa beli di mana pun

Saat tiba di Banda Aceh, Staf Sekretaris Pribadi Presiden Pramadista Machdala, yang ikut membantu kebutuhan Jokowi sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta, mengatakan, Presiden Jokowi sebenarnya sudah membawa kaus dalam.

Namun, karena kegiatan Presiden hari itu padat dan kunjungan kerjanya hingga Sabtu (4/6), Presiden Jokowi pun perlu menyiapkan cadangan kaus dalam jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Sejauh ini, rangkaian perjalanan Presiden Jokowi dan Ibu Negara akan diakhiri di Solo, Jawa Tengah, atau masih tiga hari lagi.

Kunjungan kali itu difokuskan untuk mengecek program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) di sejumlah daerah, selain menghadiri pernikahan anak dari adik kandungnya di Solo, Jawa Tengah.

Setelah merayakan pidato pertama Bung Karno pada 1 Juni di Gedung Merdeka, Bandung, dan berjalan kaki ke tempat tahanan Bung Karno di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Bandung, Presiden menuju Pangkal Pinang dan Banda Aceh.

Pada Kamis (2/6), Presiden Jokowi harus pergi ke Lhokseumawe dan kembali ke Banda Aceh lagi untuk terbang ke Kalimantan Barat. Dari sana, Presiden lalu melanjutkan ke Gorontalo.

Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Gorontalo menjelang tengah malam waktu Indonesia tengah. Biro Pers Istana Kepresidenan meminta jurnalis meninggalkan hotel pukul 04.30 dan langsung menuju Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, yang ditempuh dalam perjalanan darat.

Presiden sendiri tiba di Pohuwato menggunakan helikopter dengan rombongan terbatas. Gambaran rutinitas seperti itu, tentunya menuntut semua perlengkapan pribadi yang harus benar-benar disiapkan. Karena alasan itu, Presiden perlu mencari kaus dalam yang lebih banyak untuk cadangan.

Dalam kunjungan kerja seperti itu, Presiden Jokowi tak hanya membutuhkan kaus dalam, tetapi juga perlu menyiapkan beberapa potong baju putih, sepatu hitam berikut dengan kaus kakinya.

Untuk buah tangan para warga yang menunggunya di pinggir jalan jika melakukan kunjungan kerja, Jokowi juga tak pernah lupa membagi-bagikan buku tulis dan kaus.

Salah satu tugas Pramadista adalah memastikan semua keperluan Presiden seperti itu lengkap dan terpenuhi sebelum ke daerah.

Menurut Dista itu, kaus dalam yang dibeli Presiden Jokowi di Banda Aceh harganya Rp 50.000 per potong. Karena ada lima kaus dalam yang dibelinya, Dista mengeluarkan uang untuk keperluan pribadi Jokowi sebanyak Rp 250.000.

Presiden Jokowi tercatat biasa membeli dan menggunakan barang-barang kesehariannya di mana pun ia berada.

Sebelum menghadiri Muktamar Nadhlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, Agustus 2015, rangkaian mobil Presiden Jokowi juga pernah berhenti mendadak di depan ruko-ruko di pinggir jalan di Jombang.

Seorang petugas berlari ke sebuah toko kemudian kembali ke sebuah mobil. Presiden disebut-sebut membeli keperluan pribadi untuk acara muktamar NU tersebut.

Dalam sehari-hari, baju putih yang sering dikenakan Jokowi sebagian besar merupakan hasil jahitan penjahit Feng Sin di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Pilihan menjahitkan baju putih di sana atas saran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selain jahitannya rapi, harganya juga tidak mahal. Begitu saran Basuki yang akrab disapa Ahok.

Gerakkan ekonomi

Saat berkunjung ke daerah-daerah di Tanah Air, terutama di luar Jawa, Presiden Jokowi juga selalu menyempatkan diri mampir tak hanya ke pasar-pasar, tetapi juga ke pusat perbelanjaan.

Seperti ketika berkunjung ke Kota Ambon, Provinsi Maluku, awal April lalu. Seusai makan malam di tempat penginapannya di hotel, Jokowi menyambangi dua pusat perbelanjaan di Ambon, yaitu Ambon City Center (ACC) dan Maluku City Mal (MCM).

Namanya dadakan, tentu tak ada sambutan khusus karena Jokowi malam itu hanya ditemani Staf Sekretaris Pribadi Presiden, Devid Agus Yunanto.

Gubernur Maluku dan pimpinan militer dan sipil yang tahu Presiden berkunjung ke mal pun akhirnya ikut menyusul.

Saat masuk ke Ambon City Center, Jokowi membuat pengunjung dan karyawan di mal terkejut. Mereka berlarian menyalami, bahkan ada yang sampai memeluknya dengan histeris.

Tak Cuma minta foto bersama, ada juga yang meminta ber-selfie ria dengan Jokowi. Pasukan Pengamanan Presiden yang hanya beberapa yang ikut pun tak kuasa membendung dan menghalangi warga.

Namun, Jokowi malah santai berjalan, berkeliling dan mendatangi beberapa gerai dan toko seperti penjualan pakaian.

Di ACC, Presiden Jokowi malah menyambangi Matahari Departemen Store dan mampir di tempat pakaian dalam dan kaus kaki.

“Bapak beli kaus kaki,” tutur Devid yang malam itu menenteng tas belanjaan antara lain berisi kaus kaki.

Dari ACC, Jokowi berpindah ke MCM. Seperti di mal sebelumnya, kehadiran Presiden sontak menarik perhatian pengunjung dan karyawan.

Lagi-lagi, Jokowi dikerubuti dan disalami banyak orang, selain juga berfoto bersama. Meskipun hanya sesaat, kehadiran Jokowi di tengah masyarakat memberi kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat.

Saat kunjungan ke Uni Emirat Arab, tahun lalu, Presiden Jokowi juga datang ke sebuah mal di Abu Dhabi. Presiden tak membeli apa-apa, tetapi menyaksikan sejumlah produk Indonesia dijual di sana.

Presiden kemudian menerima tawaran pemilik jaringan gerai di jazirah Arab tersebut, Lulu Group, untuk membuka pusat perbelanjaan yang sama di Indonesia.

Jaringan gerai raksasa Timur Tengah itu akhirnya benar-benar membuka cabangnya di Indonesia baru-baru ini. Inilah oleh-oleh blusukan Presiden Jokowi dari mal ke mal. Bukan hanya untuk kebutuhannya sendiri, melainkan juga menggerakkan ekonomi. (kom)