Selangkah Lagi Legenda AC Milan, George Weah Presiden Liberia

kabarin.co – Legenda AC Milan, George Weah mengikuti pemilihan Presiden Liberia yang digelar pada Selasa (10/10) lalu. Hasilnya cukup mengejutkan. Peraih Ballon d’Or 2015 itu diyakini masuk putaran kedua dan akan head to head dengan incumbent, Joseph Boakai yang saat ini menjabat wakil presiden di negara Afrika itu.

Dalam pemilihan ini, Goerge Weah bersaing dengan 20 kandidat Presiden Liberia untuk menggantikan Ellen Johnson Sirleaf yang sudah dua periode berkuasa. Hebatnya, Weah diyakini menjadi salah satu peraih suara terbanyak selain Joseph Boakai.

Komisi Pemilihan Umum (NEC) setempat seharusnya sudah mengumumkan hasil pemilihan Presiden Liberia dan legislatif pada Rabu (11/11/2017) kemarin.

Namun berbagai masalah yang terjadi dalam pemungutan suara membuat pengumuman hasil perhitungan suara ditunda dan rencananya baru diumumkan Kamis hari ini waktu setempat.

Jika dalam pengumuman itu tidak ada kandidat yang meraih 50 persen suara, maka pemilihan Presiden Liberia akan dilanjutkan ke putaran kedua. Pengamat politik meyakini pemilihan presiden ini akan berlanjut ke putaran kedua dengan George Weah dan Boakai akan bertarung secara head to head.

Bahkan ada yang menilai jika pemilihan berlanjut ke putaran kedua, Weah berpeluang besar jadi Presiden Liberia karena sebagian besar masyarakat ingin punya pemimpin baru.

Tertundanya pengumuman hasil perhitungan ini sendiri disebabkan petugas pemungutan suara dalam beberapa kasus tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Banyak pemilih yang salah masuk TPS, antre berjam-jam bahkan ada TPS yang baru tutup pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat

“Kami telah mengakui bahwa petugas kami di berbagai tempat pemungutan suara tidak bekerja sebagai mana mestinya,” kata Ketua KPU Liberia, Jerome Korkoya dikutip Pojoksatu.id dari Vanguard.

Sebanyak 2,18 juta pemilih terdaftar dalam pemilihan umum Liberia ini. Mereka memberikan suaranya di sebuah lapangan yang ramai dengan memilih salah satu dari 20 kandidat presiden, termasuk seorang wanita, dan memilih 73 anggota parlemen.

Pihak Amerika Serikat memuji pemungutan suara tersebut sebagai langkah penting untuk mencapai pemindahan kekuasaan Liberia secara damai.

Perang sipil berturut-turut, krisis Ebola pada tahun 2014-16 dan jatuhnya harga komoditas telah membuat Liberia masuk dalam daftar termiskin di dunia. Sementara korupsi semakin mengakar di negara tersebut.(*/pjs)