Setelah Ransomware, Serangan Cyber Kembali Melanda Eropa dan AS Secara Besar – Besaran

kabarin.co – Perusahaan-perusahaan global dan agensi periklanan internasional diserang peretas. Raksasa minyak sekaliber Rosneft, perusahaan pelayaran yang bermarkas di Denmark Maersk, dan agensi perikalanan WPP tercatat menjadi korban.

“Sistem teknologi informasi di beberapa perusahaan WPP dicurigai terpengaruh serangan cyber,” cuit akun Twitter resmi WPP, seperti yang di kutip CNN.com, Selasa (27/6).

Merck, perusahaan farmasi berbasis di Amerika Serikat (AS) juga mengaku mengalami hal serupa. “Kami mengkonfirmasi bahwa jaringan komputer perusahaan kami juga diserang,” imbuh akun Twitter resmi perusahaan.

Hingga kini, belum diketahui sumber serangan masif tersebut berasal. Namun, boleh dibilang serangan yang terjadi mirip dengan virus Ransomware WannaCry yang menyerang sejumlah korporasi di belahan dunia pada Mei 2017 lalu, tak terkecuali Indonesia.

Pasalnya, peretas kembali meminta korban membayar dalam bentuk Bitcoin untuk dapat mengembalikan berkas mereka. Selain itu, peretas juga melemahkan sistem melalui penggunaan jaringan.

Group IB, perusahaan berbasis keamanan cyber yang berpusat di Moskow, menyebut bahwa virus Ransomware WannaCry telah memengaruhi operasional 80 perusahaan di Rusia dan Ukraina.

Group IB melansir, peretas menuntut uang tebusan sebesar US$300 melalui Bitcoin untuk memulihkan setiap jaringan yang dirusaknya.
Kaspersky Lab menuturkan bahwa temuan awal pihaknya menunjukkan serangan dimaksudkan untuk meminta uang tebusan baru.