Solo dan Yogyakarta Jadi Markas ‘Pelarian’ Persija

kabarin.co – JAKARTA – Persija Jakarta bakal menjadi tim musafir di Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 lantaran Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) harus dipugar untuk Asian Games 2018.

Ismed Sofyan dkk praktis hanya bisa tampil sebanyak empat laga kandang di GBK. Sisanya, tim elite ibu kota itu harus melakukan ‘pelarian’ ke Solo atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketua panitia pelaksana (panpel) Persija, Bobby Kusumahadi, mengaku sudah menjajaki kemungkinan menggunakan stadion terdekat di Jakarta. Di antaranya, Stadion Patriot (Bekasi) dan Wibawa Mukti (Cikarang).

Namun, kedua stadion alternatif tersebut tak bisa digunakan Persija.

“Stadion Patriot juga sudah punya jadwal renovasi untuk PON dan baru bisa digunakan pada tahun 2017. Sementara Wibawa Mukti masih terkendala perizinan dari Pemda dan pihak pengembang,” kata Bobby, Rabu (11/5).

“Yang paling memungkinkan adalah Stadion Manahan Solo. Tapi, kami juga sedang menjajaki di Yogyakarta.”

Manahan memang sudah tak asing lagi bagi skuat Macan Kemayoran. Stadion berkapasitas 25 ribu penonton itu memang kerap menjadi markas Persija jika terkendala izin tampil di Jakarta.

Sementara alternatif lainnya adalah Stadion Maguwoharjo atau Mandala Krida di Yogyakarta. Stadion Mandala memiliki kapasitas penonton setara dengan Manahan. Tetapi, Maguwoharjo bisa menampung volume penonton lebih besar dua kali lipat atau sebanyak 50 ribu orang.

Setelah menjamu Semen Padang pada akhir pekan lalu, Persija selanjutnya akan menghadapi Persela Lamongan di GBK, Jumat (13/5).

Sementara dua partai kandang lainnya di bulan Juni, yakni saat melawan PS TNI dan Sriwijaya, terancam batal digelar di ibu kota. Sebab, hingga kini belum mendapat izin dari pengelola GBK.

“Kami belum mendapatkan surat resmi dari pengelola GBK. Tapi, jadwal renovasi memang rencananya dimulai pada bulan Juni. Tapi, kami harap molor dan masih bisa menggelar dua laga kandang terakhir di GBK,” tutur Bobby.(cnn)

Leave a Reply