kabarin.co, WASHINGTON – Sebuah studi yang dibuat National Taxicology Program berhasil mengungkap hubungan antara penggunaan ponsel dengan kanker. Hubungan tersebut ditemukan dengan percobaan tikus jantan yang terkena frekuensi pancaran ponsel.
Tikus tersebut diuji coba terkena radiasi ponsel sembilan jam sehari. Sebelas dari 540 tikus memiliki perkembangan tumor otak ganas. Sedangkan 19 dari 540 tikus memiliki pertumbuhan tumor jantung yang juga dapat ditemukan pada saraf akustik. Sementara tikus pada kelompok kontrol yang tidak terkena radiasi ponsel, tidak ditemukan adanya tanda-tanda pertumbuhan tumor.
Sebelumnya dikatakan jenis radiasi yang dilepaskan oleh ponsel, bukan jenis sama yang menyebabkan kanker karena dianggap terlalu lemah untuk mengubah DNA. Namun fakta menunjukkan bahwa tumor tersebut ditemukan di beberapa tikus jantan yang merupakan bagian dari tes baru. Beberapa ilmuwan juga mengatakan bahwa perkembangan tumor itu kebetulan.
“Temuan ini tak terduga, kami tidak berharap radiasi non-ionizing menyebabkan tumor. Ini adalah contoh mengapa studi serius sangat penting dalam mengevaluasi risiko kanker,” kata Otis Brawley, kepala medis American Cancer Society, sebagaimana dilansir Phone Arena, Senin (30/5/2016).
Menurut laporan Wall Street Journal, tes tersebut melibatkan tikus untuk uji coba radiasi sinyal pada handset GSM dan CDMA di kisaran 900 MHz untuk tikus besar dan 1.900 MHz untuk tikus ukuran kecil. Mereka terkena radiasi setiap 10 menit selama lebih dari 18 jam sehari. (okz)
