Indra Sjafri: Kalau Lihat Hasil Per Pertandingan, Saya Mungkin Sudah Dipecat

Kabarin.co – Bali United masih terseok-seok di papan bawah Torabika Soccer Championship (TSC) A, menempati peringkat tiga dari bawah. Paling anyar,  tim berjuluk “Serdadu Tridatu” itu dilibas Persiba Balipapan 1-3, Senin malam di Stadion Perikesit Balikpapan.

Walau timnya kerap jadi bulan-bulanan lawan, bahkan sebelum TSC ini dimulai tim ini juga tak pernah mampu bersuara di sejumlah turnamen, namun pelatihnya Indra Sjafri tetap santai bekerja, tak perlu khawatir dirinya akan didepak atau dipecat.

Memang bagi sebagian pengamat sepakbola, agak mengherankan Bali United sebagai tim utama yang dipersiapkan bermain di liga kasta tertinggi yang sudah menjurus ke profesional, tapi penangannnya justru lebih ke pola sebuah tim pembinaan  atau akademi.

Indra Sjafri mengungkapkan, dia bekerja di Bali United untuk sebuah program jangka panjang. Karena itu, meski telah melakukan persiapan sejak tahun lalu, namun hingga kini masih mencari format dan bentuk permainan terbaik bagi skuat Serdadu Tridatu.

“Secara persiapan saya sudah satu tahun melakukan persiapan. Mudah-mudahan tahun ini saya menemukan format yang paling pas, untuk game-game yang kami lakoni bagi Bali United,” ujar Mantan pelatih timnas U-19 itu.

Menurutnya, tidak mudah membentuk tim yang kuat hanya dalam waktu yang singkat, karena butuh waktu. Apalagi jika memperpersiapkan tim untuk satu muaim kompetisi, bukan sekadar mengikuti turnamen.

“Jadi selama ini orang selalu menganggap, kenapa sih kalau tim yang hanya dibentuk seminggu bisa juara Piala Presiden. Kenapa Indra Sjafrie membentuk tim satu tahun gak bisa juara Piala Presiden,” ujar pelatih asal Padang ini.

“Nah ini yang saya kadanag-kadang sulit menjawabnya. Jadi kita tahu sendiri dengan triliunan rupiah, MU (Menchester United) sampai sekarang juga masih gonjang-ganjing belum menemukan tim sebenarnya,”ucapnya beralasan.

Apalagi kata Indra Sjafrie, sempat terkendala membangun tim, setelah kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 lalu dihentikan. Sementara dirinya, sempat berjanji akan memberikan gelar juara, di musim ketiga menukangi Bali United.

“Membangun tim tidak gampang. Saya malahan bilang ke owner saya, saya janjikan prestasi di tahun ketiga, kalau seandainya tahun kemarin kompetisi berjalan. Nah ini kompetisi itu terhenti. Saya kehilangan 34 pertandingan, cuma tertolong dari adanya turnamen-turnamen,” terangnya dilangsir goal.com

“Alhamdulilah tim ini sudah berjalan dalam satu tahun ini, minus kompetisi, terus terang kita baru dua kali game kita waktu itu (komptisi dihentikan). Saya berterima kasih kepada GTS (Gelora Trisula Semesta) tahun ini ada kompetisi, setelah kami kehilangan 34 pertandingan untuk mematangkan tim kami dan ini ada 34 pertandingan yang kami hadapi,”

Dia juga bersyukur, Bali United berbeda dengan tim lainnya yang dibentuk sesaat, karena para pemain rata-rata hanya dikontrak per musim.  Sedangkan pemain-pemain Bali United justru telah dikontrak hingga empat musim.

“Saya tahu di Indoenesia terutama para pemain banyak yang keluar masuk dan Alhamdulilah sekarang Bali United sudah mengontrak pemain 4 tahun, dengan jumlah 12 orang, tinggal menambah kuota kurang lebih, 27 pemain, kami akan permanenkan di tahun ketiga,” bebernya.

“Biacara soal persiapan Bali United, saya ditugasi owner Bali United membangun tim ini selama 5 tahun, kalau saya bicara pertandingan per pertandingan, bisa saja begitu saya kalah dua kali pertandingan sudah dipecat,”

Dia menambahkan, sebagai pelatih yang baru menanggani tim di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Indra Sjafrie mengaku, terus belajar dan berharap, penampilan anak asuhnya terus meningkat.

“Saya orang baru di kompetisi liga Indonesia dan saya banyak belajar dalam satu tahun terakhir dan empat pertandingan sebelumnya saya belajar dan mudah-mudahan tim ini dari pertandingan ke pertandingan kualitasnya makin lama, makin baik,” pungkasnya.(*)