Tim Dosen dan Dokter Asal Bandung Membuat Alat Detektor DBD

“Dengan tes kit, hanya 15 menit hasil diketahui,” kata Bachti. Sesuai aturan, hanya dokter yang boleh melakukan uji itu.

Alat detektor DBD tersebut prinsip kerjanya seperti alat uji cepat (rapid test) untuk kehamilan, gula darah, kolesterol, lipid, serta urine. Proses selanjutnya, pasien diminta memeriksakan diri ke laboratorium. “Untuk memastikan berat atau ringannya DBD, seperti pemeriksaan kadar trombosit dan hemoglobin,” ujar Bachti.

Memakai sampel darah pasien, setiap alat Uji Dengue tersebut berisikan selembar membran yang telah dilapisi anti-dengue NS1 antigen capture pada daerah garis tes. Anti-dengue NS1 antigen-colloid gold conjugate dan serum sampel akan bergerak sepanjang membran menuju daerah garis tes (T) dan membentuk suatu garis yang dapat dilihat sebagai bentuk kompleks antibody-antigen-antibody gold particle. 

Alat uji tersebut memiliki dua garis hasil, yakni garis tes (T) dan garis kontrol (C), yang akan selalu muncul jika prosedur tes dilakukan dengan benar dan bahan reagen dalam kondisi baik. Jika hanya terbentuk segaris pada area garis kontrol (C), pasien dinyatakan negatif DBD. Tanda pasien positif DBD jika terbentuk dua garis pada posisi area garis T dan C. “Kalau ada antibodi terhadap virus DBD, muncul garis horizontal berwarna merah kebiruan,” tutur Dessy Natalia. Hasil invalid dan perlu tes ulang jika tidak terbentuk garis pada area garis C.

Baca Juga :  Dosen dan Mahasiswi di Padang Digerebek Dalam Kamar Hotel