Topan Nepartak Menerjang Taiwan Dampaknya Sampai ke Indonesia

KabarUtama12 Views

kabarin.co, BANDUNG – Topan Super Nepartak yang menerjang Taitung, selatan Taiwan, Jumat, 8 Juli 2016, berdampak terhadap cuaca di Indonesia.

Peneliti Klimatologi dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Erma Yulihastin, mengatakan efek topan membuat cuaca Indonesia kering dan minim aktivitas konveksi atau pembentukan awan.

“Karena suplai kelembapan dan awan konvektif dari Samudra Hindia tertarik jauh ke utara menuju sistem tekanan rendah yang dibentuk oleh siklon tersebut,” katanya kepada Tempo, Jumat, 8 Juli 2016.

Meski begitu, tidak semua wilayah Indonesia akan menjadi kering di saat musim kemarau basah atau berhujan saat ini.

Wilayah tenggara Indonesia seperti Maluku, Ambon, Pulau Buru, Buton, Muna, Baubau, dan sekitarnya, berpotensi angin kencang dan hujan lebat. “Hujan lebat terjadi karena ada pertemuan massa uap air dari Samudra Pasifik utara Papua dan selatan Indonesia,” ujarnya.

Melihat dari pola angin, kata Erma, sebetulnya angin timuran yang kencang tidak hanya terjadi di bagian tenggara Indonesia tapi juga di Laut Jawa, Selat Karimata, dan Laut China Selatan.

Semua angin tersebut secara spasial tampak bergerak menuju pusat topan Nepartak. “Ini kemungkinan terjadi karena remote effect dari topan, meskipun perlu kajian lebih lanjut. Angin timuran juga diperkuat oleh angin musim kemarau,” katanya.

Efek berupa cuaca kering seperti kondisi kemarau normal pada wilayah barat dan tengah Indonesia akibat topan Nepartak itu diprediksi hingga 11 Juli 2016. (tem)

Baca juga :

180 Orang Tewas, Banjir Bandang Dahsyat Landa Tujuh Provinsi di China

Kota Padang Dilanda Angin Kencang

Bencana-Bencana Alam Terdahsyat Sepanjang Sejarah Indonesia