Wakil Presiden Filipina Leni Lobredo Mundur Dari Kabinet

kabarin.co, MANILA — Wakil Presiden Filipina mundur dari kabinet, tapi bertekad memimpin oposisi dan menantang kebijakan Presiden Duterte, termasuk perang mematikan terhadap narkotika dan upaya menerapkan kembali hukuman mati.

Robredo, akan tetap wakil, sering bentrok dengan diterte dan memutuskan mundur dari peran kementerian sesudah diperintahkan melalui pesan untuk tidak hadir dalam sidang kabinet.

Wanita itu terpilih menjadi wakil pada Mei dalam pemilihan terpisah dan bukan pasangan Duterte dalam pemilihan presiden negara kepulauan tersebut, Robredo membaharui peringatan akan kemunculan komplotan untuk menggeser dari jabatan nomor dua dan menyatakan perintah dari Duterte itu sama artinya dengan dipecat.

“Jika Anda tidak diizinkan menghadiri sidang kabinet, apa artinya?” katanya pada jumpa pers. “Saya akan menjadi pemimpin oposisi. Saya akan menentang kebijakan yang akan merugikan rakyat,” katanya.

Semua itu termasuk hukuman mati, menurunkan usia pertanggungjawaban pidana dan dugaan pembunuhan diluar hukum sebagai bagian dari tindakan keras terhadap narkotika, yang telah menewaskan lebih dari 2000 orang.

Duterte menerima undur diri Robredo dari jabatan menteri perumahan “dengan berat” kata juru bicara, Ernesto Abella, Robredo, 52, mantan pengacara dan pegiat kemasyarakatan menang pemilihan wakil presiden pada Mei dengan angka tipis, mengakahkan Ferdinand Marcos Jr, putra dari penguasa, yang digulingkan, dalam pemberontakan pada 1986.

Marcos yang lebih dikenal dengan “Bongbong” mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk penghitungan ulang, Robredo katakan di menang, Robredo tidak merinci dugaan komplotan untuk “mencuri” jabatan wakil presidennya, tapi mengatakan Marcos menyertai Duterte dalam kunjungan resmi ke Cina pada Oktober mengisyaratkan itu.

Pengacara Marcos, Vic Rodriguez, mengeluarkan pernyataan mengatakan undur diri Robredo, ‘terlambat dan sangat jelas bersikap bermusuhan,” Ia menggambarkan pernyataan Robredo tentang komplotan untuk menggesernya sebagai kemunafikan,

“Jabatan wakil presiden memang sudah dicuri dan pencurinya tidak lain adalah nyonya Robredo,” kata Rodriguez. (nap/rep)

Baca Juga :

WikiLeaks Meretas Informasi Dokumen Intelijen Jerman

Maskapai Lamia Ditutup Secara Resmi Oleh Bolivia

Presiden Amerika Meninggalkan Bisnisnya