Warga Punya Cerita Tersendiri Sampah Bantaran Kali Ciliwung Sudah Pemandangan Biasa

Berita3 Views

Kabarin.co – Aliran Kali Ciliwung melewati beberapa wilayah di DKI Jakarta, salah satunya Kawasan Masjid Al-Makmur, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan.

Beberapa rumah yang ditempati warga tampak masih berada di bantaran Kali Ciliwung.

Warga setempat pun memiliki cerita tersendiri selama tinggal di bantaran yang jaraknya tak lebih dari enam meter dari Kali Ciliwung.

Seperti Yanto, misalnya.

Berbincang pada Senin (5/12/2022), pria yang tinggal di RT 005 RW 008 itu memiliki cerita pengalamannya soal sampah.

Yanto tak menampik bahwa kerap kali melihat berbagai jenis sampah yang mengalir di Kali Ciliwung.

“Sampah-sampah pemotongan ayam, bulu bulu ayam lalu sampah sampah warga lalu barang yang tak terpakai (milik warga),” kata Yanto.

Meski tak setiap hari, namun sampah-sampah itu biasa terlihat baik waktu pagi hingga sore hari.

Sampah itu tak pernah menumpuk di bantaran Kali Ciliwung tepat di Jalan Al Makmur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pasalnya, setiap hari sampah-sampah tersebut kerap dibersihkan atau diangkut oleh petugas penanganan prasaran dan sarana umum (PPSU) kelurahan Pejaten Timur.

“Tidak ada, kalau penumpukan sampah. Kalau pun ada penumpukan warga biasanya membersihkan. Kemudian ada juga pasukan oranye,” kata Yanto.

Yanto mengemukakan, beberapa kali pernah melihat orang yang sengaja membuang sampah sembarangan ke Kali Ciliwung.

Warga tersebut dipastikan bukan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

“Kalau pun ada orang yang buang secara mendadak dari jembatan condet. Dia berlaga kayak sampah jatoh, lalu ditinggal,” ucap Yanto.

Biasanya sampah yang dibuang oleh warga ke Kali Ciliwung itu nantikan dibersihkan oleh pasukan oranye apabila menyangkut di bantaran kali, atau terus mengalir ke pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.

“Tidak ada (penumpukan sampah), paling cuma mengalir saja. Kalau terjadi penumpukan itu dibersihkan setiap pagi dan sore jam 3 sore. Pagi itu sekitar jam 8,” ucap Yanto.

Meski berbagai jenis sampah mengalir, namun sampah-sampah juga masih ditemukan apabila wilayah tersebut terendam banjir.

Terakhir, banjir di wilayah tersebut terjadi pada September 2022. Banjir terjadi selama tiga hari berturut-turut.

“Banjir yang terjadi kemarin September 2022 itu tiga hari berturut-turut. Banjir kalau di sini tidak pernah siang, tapi malam. Tapi kami sudah pantau,” tutup Yanto.(pp)