Wiranto akan Jadi Menkopolhukam Jokowi?

Politik11 Views

kabarin.co – Jakarta, Jenderal (Purn) Wiranto jadi calon kuat Menkopolhukam menggantikan Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan yang kabarnya digeser ke kursi Menko Perekonomian. Jika jadi dilantik, ini adalah kali kedua Wiranto menduduki posisi strategis itu setelah 16 tahun berlalu.

Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hanura pernah menjabat posisi Panglima TNI periode 1998-1999. Di zaman reformasi, dia menjabat Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan (Menkopolkam) di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 Indonesia.

Wiranto dikabarkan masuk kabinet diiringi kabar direshuffle-nya dua menteir Hanura yakni Menpan RB Yuddy Chrisnandi dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Berstatus parpol pendukung pemerintah, Hanura sebelumnya mendapatkan dua jatah menteri dari Presiden Jokowi.

Berikut jejak rekam singkat Wiranto:

Wiranto dilahirkan di Yogyakarta pada 4 April 1947 atau berusia 69 tahun. Purnawirawan jenderal empat ini adalah Panglima TNI periode 1998-1999. Wiranto saat ini menjabat Ketua Umum Partai Hanura untuk periode ketiga sampai tahun 2020.

Wiranto menjabat ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1987-1991. Setelah itu Wiranto ditunjuk sebagai Kepala Staf Kodam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, KASAD, dan setelah itu menjabat Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) pada Maret 1998. Pada masa itu terjadi pergantian kepemimpinan nasional, posisi Wiranto dipertahankan sebagai Panglima di era Presiden BJ Habbie.

Karier politik Wiranto mulai bersinar di masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Presiden ke-4 Indonesia itu menempatkan Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) meskipun kemudian mengundurkan diri sesuai dengan surat resmi yang dikirimkan dan mendapat balasan dari Gus Dur.

Wiranto kemudian berpolitik di Partai Golkar. Ia memenangkan konvensi capres Golkar pada tahun 2004 dan maju Pilpres 2004 duet dengan Salahuddin Wahid. Namun langkah Wiranto gagal di putaran pertama.

Gagal jadi capres sekali Wiranto tak mundur dari panggung politik. Pada 21 Desember 2006 ia mendeklarasikan Partai Hanti Nurani Rakyat (Hanura). Partai Hanura jadi partai sempalan Golkar, sejumlah elite Golkar ikut gerbong Wiranto ke Hanura. Meski Hanura tak begitu mencorong namun Wiranto bisa menempatkan partainya di tempat strategis.

Pada Pemilu 2009, Wiranto kembali maju di Pilpres sebagai cawapres pasangan Jusuf Kalla (JK). JK -WIN yang memiliki nomor urut 3 juga gagal di Pilpres 2009. Pada tahun 2014, Wiranto sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan konglomerat media, Hary Tanoesoedibjo. Namun rencana tersebut akhirnya kandas karena minimnya perolehan suara Partai Hanura dalam pemilihan legislatif 2014.

Jika jadi dilantik jadi Menkopolhukam, Wiranto akan memperpanjang kariernya di bidang politik. Tentu saja ia harus melepas jabatan Ketum Hanura yang sudah tiga periode. (det)

Baca Juga:

Menteri ESDM Kumpulkan Pejabat Kementerian, Apakah Kena Pergantian?

Prof Muhadjir Effendy Disebut-sebut Bakal Menggantikan Anies Baswedan?