Akhir-akhir ini, di sekitar kita banyak terlihat sebagian anggota organisasi yg memiliki kesibukan luar biasa, sedangkan sebagian lainnya terlihat seakan2 memiliki kesibukan biasa2 saja. Di sisi lain, ada anggota organisasi tersebut sering ditugaskan ke lapangan, ada juga yg berada di belakang layar.
Hal ini tentu menjadi sebuah pertanyaan dalam benak sebagian anggota organisasi apakah situasi tersebut sudah tepat?karena akan ada perasaan yg muncul dalam perspektif keadilan, situasi tersebut dianggap tidak adil.
Maka melalui tulisan ini penulis menyampaikan opini trhdap situasi tersbut dalam perspektif Birokrasi Weberian yg dipelopori oleh Max Weber
Dalam perspektif Weberian kita mengenal ciri2 birokrasi yg ideal diantaranya adalah terstrukturisasi dan terspesialisasi. Menurut hemat penulis, secara harfiah, terstrukturisasi maknanya adalah birokrasi yg terdiri dari manajer2/pejabat dg berbagai tingkatan, sedangkan terspesialisasi maknanya adalah pembagian tupoksi berdasarkan job description masing-masing anggota organisasi.