Pasaman, Kabarin.co – Wakil Bupati Pasaman, Parulian Dalimunthe, menekankan pentingnya peran aktif Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dalam mengawal penggunaan Dana Desa Tahun 2025. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TPP Kabupaten Pasaman, Rabu (16/7), yang berlangsung meriah dan penuh antusias di tengah para peserta.
Dalam sambutannya, Wabup Parulian menyampaikan bahwa pengelolaan Dana Desa yang efektif tidak bisa dilakukan secara terpisah. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara TPP, pemerintah nagari, dan pemerintah kabupaten agar pemanfaatan anggaran benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Alokasi Dana Desa untuk 62 nagari di Pasaman pada 2025 mencapai Rp 69,2 miliar. Jumlah yang besar ini harus dikelola secara cermat dan bertanggung jawab, sesuai prioritas yang ditetapkan dalam Permendes PDTT Nomor 2 Tahun 2024,” ujar Wabup.
Menurutnya, arah penggunaan dana desa tahun ini fokus pada lima poin penting: penanganan kemiskinan ekstrem, peningkatan layanan dasar, ketahanan pangan, adaptasi perubahan iklim, serta penguatan potensi lokal melalui pendekatan desa digital.
Parulian juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap realisasi Dana Desa Tahap I, serta menyiapkan percepatan untuk penyaluran Tahap II. Ia mengingatkan agar para pendamping turut aktif mengawal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nagari 2026 dan pelaksanaan rembuk stunting di seluruh nagari.
“Pendamping bukan sekadar fasilitator teknis. Mereka adalah penjaga transparansi dan akuntabilitas dana desa. Penggunaan anggaran harus tepat sasaran dan menyentuh langsung kebutuhan warga. Jangan hanya fisik, tapi juga inovasi dan pemberdayaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wabup juga meminta para TPP untuk menyelaraskan program di tingkat nagari dengan 10 Program Unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman. Di antaranya, Gerakan Nagari Bangkit, Berobat Gratis, Bajak Gratis, Internet 3T, hingga Program Rumah Layak Huni.
“Sinkronisasi itu penting. Pendamping harus memastikan program prioritas benar-benar menjangkau nagari-nagari, sesuai kondisi nyata di lapangan,” ujarnya.
Menutup arahannya, Parulian kembali mengingatkan pentingnya inovasi nagari yang berbasis data. Ia mendorong pemanfaatan indikator SDGs Desa dan Sistem Informasi Desa (SID) agar perencanaan program semakin tepat sasaran.
“Kita harus gerak cepat, tanggap, dan kreatif. Dana desa adalah peluang besar, tapi juga tanggung jawab besar. Pemkab Pasaman siap mendukung penuh,” tutupnya.
Rakor ini diharapkan menjadi titik tolak penguatan koordinasi, peningkatan kapasitas pendamping desa, serta percepatan terwujudnya nagari yang mandiri, adaptif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kabupaten Pasaman. (Joni)