Air Mata Warga Kawasan Bukit Duri Mengalir Ketika Digusur

kabarin.co – Jakarta, Emosi sekitar 20 ibu-ibu di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan memuncak. Ibu-ibu tersebut menangis tersedu-sedu ketika 2 backhoe menghancurkan rumah yang telah mereka tinggali bertahun-tahun.

Selain menangis, seorang ibu bernama Ici berteriak: “Nanti akan ada balasannya, Allah tidak tidur!” tutur Ici sambil menunjuk dengan telunjuknya di depan sebuah rumah yang dibongkar, Selasa (28/9/2016).

Air mata Ici dan ibu-ibu lainnya yang kompak mengenakan kaos putih juga sudah tumpah saat back hoe masuk ke dalam lokasi penggusuran. Ibu-ibu menangis dan mata serta pipi mereka merah. Kemudian mereka mengusap air mata dengan tangan masing-masing.

Selain ibu-ibu, rombongan seniman yang dipimpin pemilik Sanggar Ciliwung, Sudiarwan Sumardi alias Romo Sandy melakukan aksi protes atas penggusuran tersebut. Mereka menggelar orasi budaya dengan bernyanyi-nyanyi.

Satpol PP berbaris agar ibu-ibu dan warga yang protes penggusuran tidak masuk ke area pembongkaran. Satpol PP dibantu oleh Polwan dan Polisi dari personel Shabara Polda Metro Jaya.

Pemkot Jakarta Selatan membongkar rumah warga di Bukit Duri mulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.00 WIB. Seluruh bangunan telah rata dengan tanah. Hanya tinggal musala As-Sa’adah yang berdiri kokoh. Pembongkaran rumah di Bukit Duri dilakukan untuk normalisasi Kali Ciliwung agar kawasan tersebut tidak banjir. Warga Bukit Duri diminta pindah ke Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur.(det)

Baca Juga:

Semalam Situasi Bukit Duri Mencekam

‘Tumbal’ Pembangunan Jakarta itu Bernama Bukit Duri

Buldoser Mulai Bekerja, Warga Bukit Duri Berteriak Allahu Akbar