Alutsista Den Arhanud 002 Bontang Diperiksa

kabarin.co-Tim Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) tinjau Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) Den Arhanud Rudal 002 Bontang, Kamis (28/7) kemarin.

Sejak pukul 07.00 Wita, seluruh alustista yang dimiliki Den Rudal 002 diletakkan di lapangan, agar memudahkan tim Mabes TNI memeriksa seluruh persenjataan tersebut.

Hadir selaku ketua tim peninjau yakni Kolenel Inf Toto Jumariono, yang juga menjabat sebagai Paban IV/Sopsad Mabes TNI AD yang didampingi Danden Rudal 002 Mayor Arh Rendra Febrandari Suparman.

Kegiatan ini dilakukan agar seluruh objek vital di seluruh Indonesia, memiliki alat-alat pertahanan yang selalu siap digunakan dalam mengantisipasi adanya serangan musuh. Baik dari dalam maupun luar, yang sengaja ingin merusak atau merebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam mendukung hal ini, Tim Mabesad melalui Paban IV/Sopsad Mabes TNI AD, Kolonel Inf Toto Jumariono bersama tim melakukan peninjauan dan penilaian langsung, dengan mengecek kondisi alat-alat tersebut, masih laik atau tidaknya persenjataan tersebut digunakan sebagai sistem pertahanan negara.

Kolonel Inf Toto Jumariono mengatakan, kegiatan ini adalah program yang rutin dilaksanakan tiap tahun , yakni menilai alutsista yang dimiliki seluruh objek vital di Indonesia masih relevan digunakan atau perlu dievaluasi adanya pergantian.

Saat penilaian, tidak semua alat-alat tersebut harus diganti. Karena saat dilakukan pengecekan di lapangan, banyak alat yang masih kondisi cukup bagus dan layak digunakan.

“Semua tergantung analisa di lapangan, karena tidak semua alat harus diganti. Namun dengan berkembangnya zaman saat ini, agar tidak ketinggalan tentu alat-alat tersebut perlu dimodernisasi. Tapi yang dimodernisasi harus disesuaikan dengan karakteristik suatu wilayah, dan anggaran dari pemerintah tentunya,” ujarnya, Kamis (28/7) kemarin.

Jumariono menambahkan, alat-alat yang dimiliki Den Arhanud Rudal 002 Bontang berdasarkan hasil tinjauan masih cukup bagus. Namun bukan hanya senjata saja yang ditinjau, melainkan prajurit yang menjalankan alat ini harus memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan alat pertahanan negara berupa senjata tersebut.

“Semua sudah berjalan dengan baik, mulai dari senjata yang dimiliki dan prajurit yang menjalankannya. Namanya benda ataupun prajurit pasti ada sisi kelemahannya dan kekurangannya. Namun keterbatasan itu saya rasa masih hal yang wajar karena bisa ditingkatkan menjadi lebih baik lagi nantinya,” paparnya.

Sementara itu, Komandan Detasemen, Mayor Arh Den Arhanud Rudal 002, Rendra Febrandari Suparman menjelaskan, alat-alat ini rutin dilakukan perawatan oleh tim pemeliharaan, sehingga senjata-senjata tersebut masih sekiranya layak digunakan.

Karena apabila ada perawatan secara teknis tidak sanggup dilakukan tim pemeliharaan, maka nantinya akan ada bantuan perawatan teknis dari Kodam. “Alat-alat pertahanan kita ini terdiri dari dua, yakni meriam dan rudal,” tutupnya. Dari berbagai sumber.(mas)