Pemerintah Jerman Paksa Pabrikan untuk Produksi Mobil Listrik

Mobil10 Views

kabarin.co, BERLIN – Saat ini, pemerintahan Jeman membelakukan peraturan yang sangat ketat terhadap produsen mobil yang berpusat di negara tersebut.

Mobil dengan merek Jerman diwajibkan memiliki kecepatan maksimal tidak lebih dari 250 km/jam dan akan dibatasi secara elektronik jika lebih.

Baca juga: Fokus di Mobil Listrik Jaguar Hentikan Produksi Supercar

Yang terbaru, seperti yang diberitakan oleh Bloomberg, pemerintahan Jerman akan memaksa produsen mobil seperti VW, Audi, Mercedes-Benz, BMW, dan Opel untuk mengutamakan produksi mobil listrik tahun pada 20130.

Selain perhatian besar terhadap kondisi lingkungan yang mulai tercemar, pemerintahan Jerman sedikit keberatan jika harus terus mengimpor minyak sebagai bahan bakar kendaraan.

Baca juga: Bagaimana Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia?

Langkah awal pemerintah Jerman merilis peraturan baru yang akan menghapuskan pajak nasional untuk pemilik mobil listrik. Ini dilakukan karena pihak berwenang ingin menggairahkan penjualan sekaligus meningkatkan populasi mobil anti BBM tersebut.

Nantinya, setiap orang yang membeli mobil listrik mulai 2020 akan dibebani tanggungan membayar pajak kendaraan selama 10 tahun. Selain itu, pemerintah juga tidak menutup kemungkinan memberikan insentif. demikian dilansir Carscoops.

Baca juga: Tidak Laporkan Insiden ‘Autopilot’, Mobil Listrik Tesla Terancam Bubar

Menurut laporan Reuters, kubu konservatif parlemen yang dipimpin Kanselir Angela Merkel serta partai sosial demokrat telah menyepakati poin-poin utama mengenai kebijakan mobil listrik.

Pemerintah sendiri ingin meningkatkan produksi mobil listrik dari yang awalnya hanya 50 ribu unit menjadi 1 juta unit pada 2020.

Baca juga: Koenigsegg Regera, Supercar Hybrid Paling Beringas Saat Ini

Lebih lanjut, partai koalisi berharap bagi pelaku industri otomotif untuk memberi kontribusi signifikan seperti menyiapkan infrastruktur pengisian, membuat produksi mobil yang lebih kompetitif dengan sel baterai buatan Eropa, serta mempromosikan mobil listrik lebih gencar melalui iklan.

Jerman sendiri masih tertinggal dari Norwegia dan Belanda soal kemudahan memiliki mobil listrik. Di dua negara tersebut pemerintah telah memberikan subsidi dan menyediakan infrastruktur pengisian daya.

Adapun Jerman masih mengandalkan produksi mobil-mobil cepat nan bertenaga yang digerakkan oleh mesin bensin ataupun Diesel. (mfs)