Istanbul dan Moscow: Amerika di Balik ISIS dan Kelompok Pemberontak di Suriah

kabarin.co, ISTANBUL-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat selama ini mendukung kelompok teroris ISIS dan milisi lainnya di Suriah. Erdogan mengatakan koalisi pimpinan AS itu mendukung kelompok teroris, termasuk ISIS di Suriah.

”Mereka memberikan dukungan kepada kelompok teroris termasuk Daesh,” ucap Erdogan mengacu pada sebutan ISIS dalam bahasa Arab. Lebih jauh Erdogan bahkan mengklaim dia memiliki bukti, antara lain, foto dan video untuk mendukung tudingannya itu.

”Kami telah memastikan bukti dengan foto dan video,” kata Erdogan sebagai penegasan atas tuduhannya, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/12/2016).

Tuduhan Erdogan ini mengejutkan, karena Turki sebelumnya bagian dari koalisi internasional yang dipimpin AS. Turki juga tercatat bagian dari koalisi Islam yang dipimpin Arab Saudi. Kini, Turki beraliansi dengan Rusia dan Iran dalam mengatasi konflik Suriah.

“Mereka menuding kami mendukung Daesh (ISIS), sekarang mereka memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok teroris, termasuk Daesh, YPG, PYD. Jelas sekali. Kami punya bukti gambar, foto, dan video,” kata Erdogan dalam konferensi pers pada Selasa 27 Desember 2016, seperti dikutip dari Independen.co.uk.

YPG yang dimaksud Erdogan adalah Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang berlokasi di utara Suriah dan Partai Uni Demokrasi. YPG dan PYD telah melakukan sejumlah aksi kekerasan berdarah di Turki.

Erdogan menyampaikan pernyataan itu saat meminta Amerika Serikat mengekstradisi musuh politiknya, Fethullah Gulen, yang selama ini tinggal di Amerika. Erdogan menuding Gulen sebagai dalang dari upaya kudeta pada Juli lalu.

Dalam sebuah konferensi pers hari Selasa (27/12) pemimpin Turki ini menyalahkan koalisi pimpinan AS yang memberikan bantuan kepada kelompok teroris. Selain ISIS, kelompok teroris yang disebut Erdogan didukung koalisi AS adalah pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah utara (YPG) dan pasukan Partai Persatuan Demokratik (PYD).

Bantahan Amerika
Pasukan koalisi Amerika selama ini memberikan dukungan kepada para pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assa. Namun, mengutip Metro.co.uk, Amerika membantah membantu milisi ISIS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Toner, membantah tudingan Erdogan. “Tidak ada alasan untuk membenarkan pernyataan Erdogan,” ujar Toner seperti dikutip dari Russia Today. Washington, kata dia, justru 100 persen berada di balik penghancuran Daesh di Suriah dan Irak.

Moscow: Washington sponsor terorisme di Suriah
Pada hari yang sama, Moskow juga menuduh Washington sudah mensponsori terorisme di Suriah. Tuduhan Rusia ini mengacu pada Rancangan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS terbaru yang ditandatangani Presiden Barack Obama sebagai Undang-Undang.

“RUU baru secara terbuka menyatakan kemungkinan untuk menyediakan senjata yang lebih untuk (kelompok pemberontak maupun individu) di Suriah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

“Senjata mereka akan segera menemukan jalan menuju jihadis,” ujar Zakharova. Dia mengkritik AS yang tetap menolak bekerja sama dengan Rusia dalam memerangi terorisme di Suriah. (mfs)

Baca juga:

Kesaksian Wartawan Independen: Suriah, Negeri Impian Kaum Kiri Sosialis

Surat Terbuka Tentang Suriah, Untuk Ridwan Kamil

Kedubes Rusia di RI : Amankan Kedubes, Terkait Teror di Turki