Anies Anjurkan Tokoh-tokoh Agama Kampanyekan Bahaya Narkoba

Politik5 Views

kabarin.co, JAKARTA-Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan menganjurkan tokoh lintas agama dan masyarakat, ikut mengampanyekan bahaya narkotika di lingkungan masing-masing.

Hal itu diungkapkannya sebagai tanggapan pertanyaan salah seorang warga, Ridwan (45) yang meminta Anies memberi program konkret untuk mencegah peredaran narkotika.

“Saya menganjurkan kepada semua yang berbicara, baik para ustaz atau ustazah, guru mengaji, tokoh masyarakat, saya minta di dalam semua sambutan harus menyebutkan tentang ancaman narkoba di Jakarta. Harus,” ujar Anies di Jakarta Barat, Jumat (20/1).

Menurutnya, cara itu bagian dari langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak dari peredaran narkotika di Jakarta.

Sebab, selama ini dia menilai kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkotika masih rendah. Tokoh agama dan masyarakat pun disebut lebih sering mengampanyekan bahaya komunisme.

“Karena, kita seringkali berbicara bahaya paham komunis tapi lupa ancaman narkotika. Ancaman itu nyata. Sekali kena, sulit untuk membebaskan. Jadi nomor satu sosialiasi,” kata Anies.

Selain memperkuat sosialisasi, Anies juga berencana untuk membuat gugus tugas khusus penanggulangan narkotika. Gugus tugas ini akan secara khusus menangani laporan peristiwa di wilayah rawan narkotika.

“Kita tahu ada daerah-daerah di mana peredaran narkotika butuh penanganan khusus. Mungkin kerjasama dengan BNN yang sudah memiliki jaringan luas untuk memastikan,” ujar Anies.

Dia menambahkan, gugus tugas ini juga akan membantu korban dan keluarga pengguna narkotika dengan bimbingan konseling.

Dengan demikian, Anies menuturkan, jika terpilih jadi gubernur nantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan all out dan fokus dalam wilayah pencegahan. Sementara, untuk penegakan hukum akan diserahkan pada aparat terkait.

“Kami fokus itu masalah perilaku, komponen demand saja biar tidak ada permintaan. Sementara supply itu urusan pihak keamanan,” kata Anies.

Berdasarkan data Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) DKI Jakarta 2016, jumlah pengguna narkotika di Jakarta telah mencapai 365 ribu orang dengan rentang usia antara 10-50 tahun.

Data ini merupakan jumlah pengguna narkotika yang ditangkap dan tengah menjalani masa rehabilitasi. Dari jumlah tersebut, BNNP DKI Jakarta menengarai tiga orang meninggal setiap harinya akibat mengonsumi narkotika.

Adapun dari berbagai jenis narkotika yang beredar di Jakarta, sebanyak 80 persen di antaranya adalah jenis sabu, ekstasi, dan ganja, dengan daerah peredaran paling banyak berada di Jakarta Barat. (cnn)

Baca juga:

Paslon Anies-Sandi Masih Terbaik Versi Ceo Polmark

Survei Poltracking : Elektabilitas Anies Alami Peningkatan Signifikan

Jubir Anies-Sandi Nilai Ahok Telah Menistakan Profesi Guru dan Dosen