Beredar Video Perwira TNI Marah atas Penangkapan Kivlan Zein oleh Polisi

Nasional17 Views

kabarin.co, JAKARTA-Penangkapan atas Mayjend TNI (purn) Kivlan Zein oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di rumahnya, Jum’at pagi, 2 Desember 2016 menimbulkan reaksi hangat di kalangan masyarakat.

Di jejaring medsos tersiar kabar sejumlah perwira tinggi TNI-AD merasa tersinggung dengan penangkapan itu. Selain Kivlan polisi juga menangkap Brigjen TNI (purn) Adityawarman Thaha.

Dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, penangkapan sesepuh AD tersebut dianggap merupakan bentuk lain dari tudingan adanya keberpihakan militer dalam hal ini khususnya TNI-AD kepada mereka yang memiliki niat dan tujuan makar terhadap pemerintah yang sah.

Kepercayaan rakyat yang masih tinggi kepada TNI dianggap telah memicu timbulnya ketidak kepercayaan terhadap pemerintah. Sehingga beredar isu bahwa penangkapan ini sebagai bentuk provokasi untuk memecah belah TNI, khususnya Angkatan Darat dengan institusi lainnya.

Sepak terjang Kivlan akhir-akhir ini yang gigih menyuarakan kembangkitan kembali komunisme di Tanah Air dan terlibat secara langsung dalam pembebasan sandera yang ditahan kelompok Abu Sayyaf, di mata pemerintahan Jokowi dianggap sebagai ‘otak’ di balik pencitraan TNI yang menyudutkan pemerintah di mata rakyat tersebut.

Meski telah pensiun dari dinas ketentaraan, jendral berbintang dua ini cukup disegani di kalangan perwira tinggi dan menengah TNI AD dan di jajaran Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Hal itu terbukti dari peran aktifnya dalam mediasi antara TNI dengan pemberontak Abu Sayyaf.

Kabarnya, para Pati dan Pamen TNI-AD aktif atau pensiun, telah meminta Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, untuk meminta penjelasan resmi pada pihak Polri terkait penangkapan Kivlan Zein.

Video menghebohkan soal marahnya para perwira TNI atas penangkapan Kivlan Zein.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto mengecam beredarnya video dari Dragon TV berjudul “Perwira Tinggi TNI AD Marah Atas Penangkapan Kivlan Zein”. Video yang diunggap pada 4 Desember 2016 dinilai sangat provokatif dan meresahkan masyarakat.

“Isi video itu tidak benar atau hoax,” kata Wuryanto dalam siaran persnya, Selasa (6/12).

Video yang berdurasi 3 menit 30 detik menyebutkan penangkapan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein pada Jumat (2/12) memicu kemarahan perwira TNI AD. Kivlan, meski sudah pensiun disebut masih memiliki pengaruh di tubuh TNI AD.

Selain Kivlan, polisi juga menangkap Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha pada Jumat dini hari pekan lalu. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka makar, bersama delapan tokoh nasional lainnya.

Wuryanto menjelaskan bahwa, baik Kivlan dan Adityawarman merupakan pensiunan dan saat ini statusnya sebagai warga sipil biasa seperti WNI lainnya.

“Perlakuan terhadap kedua purnawirawan tersebut pada hakikatnya sama dengan warga negara sipil lainnya, sehingga penangkapan dilakukan oleh Polri itu sudah benar,” kata Wuryanto.

Dia mengatakan, sebelum melakukan penangkapan, Polri melakukan koordinasi dan tukar menukar informasi. “TNI mendukung apa yang dilakukan oleh Polri,” katanya.

Menurut Wuryanto video itu merugikan pihak TNI dan sangat berbahaya karena mengadu domba antara TNI, Polri dan masyarakat lainnya.

“Narasi dalam video tersebut menggiring persepsi masyarakat dengan tujuan membenturkan institusi TNI dan Polri serta Lembaga Kepresidenan,” jelas Wuryanto.

Video yang diunggah Dragon TV itu juga menyebutkan penangkapan dua jenderal purnawirawan TNI seolah mengingatkan peristiwa kelam G30S, di mana pra jenderal diculik setelah difitnah mendirikan Dewan Jenderal. Wuryanto mengingatkan berdasarkan rangkaian sejarah, siapapun dapat melakukan makar, termasuk oknum TNI.

Dia mencontohkan Kolonel Maludin Simbolon pada pemberontakan PRRI di Padang, Letkol Untung Sutopo dalam G30S/PKI di Madiun, Letkol Abdul Kahar Muzakkar pada peristiwa DI/TII di Sulawesi dan Letda Ibnu Hadjar pada peristiwa DI/TII di Kalimantan.

“Siapapun yang akan melakukan makar kepada pemerintah yang sah akan berhadapan dengan seluruh komponen bangsa dan TNI-Polri sebagai garda terdepan,” tegas Mayjen TNI Wuryanto.

Wuryanto mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dan selektif memilah dan memilih informasi yang disebarkan melalui media sosial oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Saat ini video tersebut sudah tak ada lagi alias telah dihapus di Youtube(mfs)

Dituding Makar, Kivlan Zein: Senang Karena Ini Soal Politik

Polisi Selidiki Penggalang Dana Dugaan Makar 11 Aktivis

Polisi Dinilai Berlebihan Tangkap Aktivis dengan Tuduhan Makar