Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,2285 dari USD1,2234 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik ke USD1,3830 dari USD1,3806 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7845 dari USD0,7790.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang keluar di awal pekan, para investor mengamati secara ketat saham-saham AS, yang terus pulih dari kinerja terburuk mingguan mereka dalam dua tahun. Rebound lanjutan di saham membantu menenangkan kecemasan para investor dan membuat mata uang kurang atraktif. (oke)
Baca Juga:
Rupiah Menguat Tipis ke Rp13.610/USD
Rupiah Kembali Anjlok ke Rp13.648 per USD