“Padahal dalam perdagangan valas global, laju USD cenderung tertahan jelang rilis GDP kuartal pertama AS yang diperkirakan akan cenderung melambat,” tuturnya.
Di sisi lain, rilis pertumbuhan ekonomi Inggris yang melambat membuat laju GBP cenderung tertekan sehingga berimbas pada pergerakan JPY dan EUR yang tertahan terhadap USD. “Pergerakan Rupiah pun akhirnya ikut tertahan,” tandasnya. (jwp)
Baca Juga:
Rupiah Kembali Dibuka Melemah di Level Rp13.896
Rupiah Dibuka Tembus Rp13.908/USD