Pertama, AS baru saja mengeluarkan tarif bea masuk impor terbaru untuk China. Kedua, AS akan mengeluarkan tarif impor baru untuk Uni Eropa. Ketiga, bank sentral AS, The Federal Reserve diperkirakan akan tetap mengerek bunga acuannya pada bulan depan.
“Sementara itu, dari dalam negeri belum adanya sentimen yang terbarukan, sehingga membuat rupiah kehilangan momentum untuk mempertahankan kenaikannya,” ucapnya. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Melemah ke Rp14.620 per Dolar AS