“Dengan perkembangan ini, maka secara year to date (ytd) sampai dengan 22 Oktober 2018, Rupiah terdepresiasi 10,65%,” katanya di Gedung BI.
Posisi depresiasi Rupiah, kata Mirza, masih lebih rendah dari pelemahan yang terjadi di Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki. Ke depan, Bank Indonesia terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar, didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.
“Kebijakan tersebut diarahkan untuk menjaga volatilitas Rupiah serta kecukupan likuiditas di pasar sehingga tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tukasnya. (oke)
Baca Juga:
Rupiah Kembali Melemah ke Rp15.197/USD
Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp 15.200-an per USD