Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak positif pada hari ini dengan kecenderungan menguat karena pengaruh sentimen dari luar dan dalam negeri. Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp14.785-14.815 per dolar AS.
Dari luar negeri, rupiah diperkirakan akan terkena imbas pelemahan dolar AS yang terjadi karena aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Hal ini membuat beberapa mata uang menguat karena menjadi opsi baru bagi pelaku pasar, misalnya euro Eropa.
“Meningkatnya euro Eropa yang memanfaatkan turunnya dolar AS seiring dengan aksi ambil untung, diharapkan dapat membantu rupiah untuk kembali melanjutkan kenaikannya,” ucapnya, Rabu (14/11).
Sedang dari dalam negeri, ia melihat ada sentimen positif dari transaksi perdana Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), instrumen baru di pasar uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Sebab, pada lelang perdana DNDF yang diikuti 9 bank di Tanah Air, berhasil meraih dana sekitar US$73 juta dari lelang mencapai US$149 juta.