Hanya saja, kecemasan terhadap rupiah akan hadir dari imbas voting parlemen Inggris atas tawaran paket kebijakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang diajukan Perdana Menteri Theresa May. Pasalnya, sesuai hasil voting tadi malam, 391 suara menolak proposal May sementara 242 suara mendukung proposal tersebut.
Meski begitu, ini membuka kemungkinan perpanjangan jangka waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa dari tenggat semula 29 Maret 2019. Kemudian, parlemen Inggris juga berencana mengadakan pemungutan suara terkait amandemen artikel 50 Lisbon Treaty pada Kamis (14/3) mendatang.
Namun, rupiah setidaknya masih bisa ditopang oleh rilis Bank Indonesia yang mengatakan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,4 persen secara tahunan pada Januari, atau jauh di atas capaian periode yang sama tahun lalu yakni pertumbuhan sebesar 3,7 persen.
“Jadi, dalam transaksi Rabu rupiah kemungkinan akan ditransaksikan di level penguatan Rp14.190 hingga Rp14.220 per dolar AS dan level Pelemahan di Rp14.280 hingga Rp14.330 per dolar AS,” jelas Ibrahim, Rabu (13/3). (cnn)