Kemudian, harga minyak mentah juga melonjak dan mendekati titik tertinggi selama enam bulan terakhir setelah AS berjanji akan melakukan sanksi terhadap negara-negara yang mengimpor minyak dari Iran. Ini termasuk delapan negara pengimpor minyak terbesar dari Iran, yang sebelumnya mendapatkan pengecualian sanksi.
Mengingat Indonesia adalah negara importir minyak, maka kenaikan harga minyak dunia tentu meningkatkan permintaan dolar AS di jangka pendek dan menengah. Maka itu, nilai dolar AS akan relatif lebih mahal.
“Ketika harga minyak melonjak, maka biaya importasi komoditas ini pun ikut membengkak. Akibatnya, tekanan di transaksi berjalan (current account) akan semakin berat dan rupiah kian kekurangan modal untuk menguat,” jelas Ibrahim, Rabu (24/4). (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Melemah Tipis ke Rp14.082/USD