Rupiah Melemah ke Level Rp13.955/USD

Sebagai informasi, Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang akan mengumumkan kebijakan suku bunga mereka pekan ini. Kemudian, bank sentral AS The Fed juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pekan depan.

Hanya saja, pelaku pasar menilai sinyal penurunan Fed Rate tidak sekencang yang diharapkan setelah salah satu pejabat The Fed memupus harapan tersebut. Presiden The Fed New York John Williams mengklarifikasi pernyataannya bahwa The Fed harus agresif dalam menurunkan suku bunga acuannya.

Baca Juga :  Semakin Melemah, Rupiah Tembus Rp13.803/USD

Ternyata, pernyataan itu tak mewakili arah kebijakan The Fed ke depan. “Tetapi, pelaku pasar umumnya mengharapkan bank sentral untuk memotong suku bunga atau mempertahankan kebijakan yang akomodatif,” jelas Ibrahim, Selasa (23/7).

Kedua, kondisi politik di Inggris. Pelaku pasar khawatir dengan kemungkinan Boris Johnson menjadi perdana menteri baru. Kekhawatiran menguat karena ia diperkirakan akan nekad membawa Inggris cerai dari Uni Eropa tanpa kompensasi apapun (no-deal Brexit).

Baca Juga :  Rupiah Melemah Lagi Pagi Ini Rp14.380/USD

Jika no-deal terjadi, maka Inggris bisa jatuh ke resesi ekonomi. Akibatnya, Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengancam akan mundur dari kabinet pada Rabu pekan ini. Sementara itu, pelaku pasar mulai kembali ke dolar AS dan meninggalkan poundsterling.