Risiko perang dagang ini baru saja dilancarkan Trump setelah bank sentral AS The Fed menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin.
Hanya saja, pelemahan rupiah tertahan akibat data ekonomi AS yang melandai. Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS sempat melemah lantaran data ketenagakerjaan AS hanya melansir jumlah pekerjaan baru meningkat 164 ribu pekerja atau melambat dibanding Juni yakni 224 ribu pekerja.
Sejatinya, penurunan tenaga kerja ini bikin pelaku pasar meramal bahwa bank sentral AS The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada September mendatang.
“Sehingga pada Senin rupiah akan ditransaksikan di level Rp14.180 hingga Rp14.240 per dolar AS,” ucap Ibrahim, Senin (5/8). (cnn)
Baca Juga: