kabarin.co – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (23/12). Sempat dibuka menguat, Rupiah langsung keok ke level Rp14.000-an per USD.
Mengutip data Bloomberg, pagi ini Rupiah dibuka di level Rp13.965 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.977 per USD. Usai pembukaan, Rupiah langsung melemah ke level Rp14.002 per USD.
Sempat Dibuka Menguat, Rupiah Langsung Melemah ke Level Rp14.000/USD
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Chatib Basri memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah akan stabil di tahun 2020, amun di tahun akan bergejolak di 2021. Hal itu karena The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dipastikan akan kembali mengerek suku bunga acuannya di 2021.
Prediksi tersebut berdasarkan hasil survei dari anggota rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyebut jika tingkat suku bunga The Fed masih akan datar (flat) pada 2019-2020. Namun, pada 2021-2022 hasil survei menunjukkan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya di 2021.
“Berarti rupiah akan stabil di 2019-2020 dan bahwa mungkin rupiah akan bergejolak di 2021-2022,” kata dia, di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurutnya, itu akan menggoyang kebijakan di emerging market atau negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab saat The Fed menurunkan suku bunga acuannya, arus modal akan mengalir ke emerging market. Namun ketika mereka menaikkan suku bunga acuannya maka modal tersebut akan keluar dari emerging market dan beramai-ramai masuk ke AS.
“Jika itu kondisi yang ada maka mungkin kita akan punya gambaran rupiah yang relatif stabil di tahun ini dan tahun depan sekitar Rp14.500 atau dalam rentang dalam asumsi pemerintah,” jelasnya. (mdk)
Baca Juga:
Melemah, Rupiah Nyaris ke Level Rp14.000/USD
Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Rupiah Berada di level Rp13.900-an per USD.