Rupiah Menguat Drastis di Google Finance, Ternyata Kesalahan Teknis

Ilustrasi.

Misalnya, Kementerian Keuangan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sebesar 5,2%, sementara Bank Indonesia memperkirakan angka tersebut hanya akan mencapai 4,8%-5,1%.

Respons Masyarakat dan Media Sosial

Perubahan drastis nilai tukar rupiah ini langsung menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Di platform X (Twitter), pada Sabtu malam hingga pukul 20.00 WIB, topik “1 dolar AS” menjadi perbincangan hangat dengan lebih dari 36.400 unggahan.

Sebagian besar unggahan menyoroti kesalahan tampilan penguatan rupiah tersebut.

Klarifikasi dari Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) pun segera memberikan klarifikasi terkait fenomena ini.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan bahwa tampilan nilai tukar rupiah di Google Finance merupakan kesalahan teknis.

“Ini murni kesalahan teknis, dan hanya terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro,” ujarnya kepada KONTAN pada Sabtu.

Destry menegaskan bahwa nilai tukar rupiah di platform lain seperti Bloomberg dan Yahoo Finance tetap berada di atas Rp 16.000 per dolar AS.