Reksa Dana Kembali Cetak Rekor

Selain itu, pasar meyakini outlook penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif terhadap kenaikan harga surat utang.

“Sudah terbukti, Bank Indonesia (BI) tahun ini menurunkan BI rate dari 7,5 persen di akhir 2015 jadi 6,5 persen di Juli 2015, yang kemudian diikuti implementasi 7 days reverse repo,” ujar Edbert.

Peraturan OJK (POJK) Nomor 1/POJK.05/2016 yang menetapkan batas minimal penempatan pada Surat Berharga Negara (SBN) oleh industri keuangan nonbank (IKNB) juga mendorong kenaikan harga obligasi pemerintah. Alhasil, nilai underlying asset reksa dana meningkat.

Baca Juga :  Industri Penyiaran Tolak UU yang Melarang Iklan Rokok di TV

Permintaan produk reksadana berbasis SBN pun naik lantaran beleid tersebut. “Sementara untuk pasar saham tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rally sehingga sempat menyentuh level tertinggi,” tutur Edbert.

Menurut Beben Feri Wibowo, Analis pasardana.id, pemicu kenaikan dana kelolaan secara per Agustus atawa month on month (MoM) adalah penguatan pasar saham dan obligasi. IHSGsepanjang Agustus naik 3,26 persen.

Baca Juga :  2018, Surat Utang Negara Dijual Lewat Online

“Sedangkan pasar Surat utang Negara (SUN) naik rata-rata 0,36%,” kata Beben.