Rupiah Kembali Loyo terhadap Dolar, Waspada Jika Terus Berlanjut

Ia menambahkan bahwa penguatan dolar AS juga seiring dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang bergerak menurun, kondisi itu membuat sebagian pelaku pasar uang menahan transaksinya ke aset mata uang berisiko. Pelemahan harga minyak itu, kata dia, seiring dengan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memangkas proyeksi permintaan dan Arab Saudi yang membantah akan membatasi produksinya.

Baca Juga :  Berkah HPN 2018 untuk Sumbar

Harga minyak mentah dunia jenis WTI crude berada di posisi 41,33 dolar AS per barel, turun 1,03 persen. Brent crude di level 43,73 dolar AS per barel, melemah 1,02 persen. Kendati demikian, kata dia, meski dolar AS pulih terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk rupiah, namun lajunya masih dibatasi oleh data penjualan ritel di Amerika Serikat yang telah diumumkan tidak sesuai estimasi. Data penjualan ritel AS pada Maret turun 0,3 persen.

Baca Juga :  Masjid Raya Sumbar Dinobatkan Desain Arsitektur Terbaik Dunia

Dari dalam negeri, kata dia, pelaku pasar aung juga sedang menanti data ekonomi domestik, yakni neraca perdagangan Indonesia yang sedianya akan diumumkan pada akhir pekan ini (Jumat, 15/4).

Tinggalkan Balasan