Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa meski belum jelas kebijakan ekonomi dari Presiden AS dan potensi kenaikan suku bunga AS, namun tampaknya sebagian pelaku pasar telah meresponnya dan mengantisipasi dengan kembali memburu dolar AS, sehingga membuat laju rupiah cenderung terbatas.
Di sisi lain, lanjut dia, laju mata uang euro yang cenderung melemah menyusul kekhawatiran penyelenggaraan pemilu Presiden Prancis dan dampak Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) sehingga berakibat pada laju dolar AS turut menahan apresiasi rupiah. (atr)
Baca Juga:
Rupiah Menguat ke Rp13.324 Per Dolar AS