Herry mengaku, Indonesia sangat terlambat mengimplementasikan pembayaran tol secara elektronik dibanding negara lainnya. Lanjutnya, di negara lain sudah menerapkan OBU untuk transaksi pembayaran di jalan tol, bahkan 100 persen menerapkan MLFF.
“Kita sudah terlambat (uang elektronik). Di negara lain, umumnya sudah menggunakan OBU, walaupun di Jepang memilih tidak menerapkan 100 persen MLFF tapi penetrasinya sudah cukup tinggi. Yang jadi acuan MLFF, yakni Taiwan sudah 100 persen,” Herry mengatakan.
Dengan menjalankan pembayaran tanpa henti di jalan tol alias MLFF, dia memprediksi ada pengurangan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini menjadi petugas di gardu tol.
“Kalau sudah Multi Lane Free Flow, semua tanpa petugas, jadi mobil tinggal lewat saja. Ini tahapan berikutnya. Yang pasti kita punya gambaran suatu saat punya MLFF, tapi hari ini disepakati pakai uang elektronik dulu,” tutur Herry. (lip)
Baca Juga:
Mulai Tahun Ini, Bayar Tol Tak Bisa Lagi Pakai Uang Tunai
2017 Jasa Marga Tak Operasikan Gerbang Tol Karang Tengah
Sebelum Naikkan Tarif Tol Jakarta-Cikampek, Pemerintah Diminta Perbaiki Layanan Terlebih Dahulu