kabarin.co – Jakarta, Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi naik tujuh poin menjadi Rp13.295 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa efek kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade masih terasa sehingga ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS cukup tersedia.
Rupiah Naik Tipis 7 Poin Rp13.295 Per Dolar AS
“Euforia sentimen itu cukup terasa di pasar surat utang negara (SUN) dan pasar valas domestik walaupun tidak berlebihan,” katanya.
Di sisi lain, dia mengatakan, harga komoditas yang perlahan mulai pulih juga mendukung apresiasi rupiah.
Pelemahan dolar AS bisa berlanjut jika Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi minyaknya.
“Harga komoditas yang naik berkorelasi negatif pada dolar AS,” katanya.
Harga minyak jenis WTI Crude pagi ini menguat 0,27 persen menjadi 51,61 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,30 persen menjadi 54,31 dolar AS per barel.
Kendati demikian, menurut Rangga, masih tingginya harapan pada kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Fund Rate) dapat membuat dolar AS kembali mengalami apresiasi. Notulensi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada pekan ini juga menjadi perhatian pasar.