“Juga positifnya neraca pembayaran, terkendalinya defisit transaksi berjalan, dan kuatnya cadangan devisa,” kata Suahasil di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10).
Selain itu, kebijakan stabilitas nilai tukar Rupiah terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia (BI) dan suku bunga acuan BI. Meningkatnya sovereign rating ke investment grade (BBB-) juga menjadi salah satu faktor nilai tukar ini.
“Perbaikan ekonomi AS serta pengurangan balance sheet the Fed, juga masih diberlakukannya quantitative easing oleh ECB dan BoJ,” imbuhnya. (mdk)
Baca Juga:
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp13.529/USD