Infranesia Resmi Diluncurkan, Kolaborasi Membangun Negeri

kabarin.co – Jakarta (18/3) – Diselenggarakan di The Hook Cafe and Resto Jakarta, Sabtu 18 Maret 2017, forum onlineinfranesia.id resmi diluncurkan.

Pada kesempatan launching ini, infranesia menghadirkan pembicara Astried Swastika Ayuningtyas (CEO Infranesia), Wismanto Bimam Kusumaedi (Founder Infranesia) dan Ainun Chomsun (Pendiri Gerakan Akademi Berbagi) untuk berbagi cerita dengan kalangan praktisi social media dan blogger.

Dalam paparannya Bimam menegaskan bahwa www.infranesia.id merupakan platform online yang diinisiasi untuk membumikan isu-isu tentang pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Pada umumnya isu infrastruktur dibicarakan dalam forum-forum besar dengan bahasan yang “berat” sehingga tidak banyak lapisan masyarakat yang membicarakannya. Padahal idealnya masyarakat sebagai pengguna infrastruktur ikut dilibatkan dalam setiap kebijakan mengenai infrastruktur didaerahnya jelas” lelaki berkacamata ini

Bila kita bicara dari sisi kualitas, infrastruktur Indonesia ada diperingkat 60, peringkat ini kalah jauh dengan Singapura yang berada di peringkat 1. Salah satu factor yang menyebabkan kualitas infrastruktur di Indonesia tidak begitu baik adalah tidak terlibatnya peran aktif masyarakat dalam isu-isu pembangunan infrastruktur. Hal ini diperparah dengan pendekatan media massa yang membahasakan isu infrastruktur dengan istilah-istilah yang rumit dipahami umum.

Padahal sebenarnya, infrastruktur adalah hal yang sederhana dan melekat dengan kehidupan sehari-hari. Ketika bicara tentang lampu merah, air bersih, marka jalan atau pun lampu jalan itu semua adalah infrastruktur.

Bimam menyampaikan bahwa di Indonesia ketimpangan pembangunan terjadi di dekat kita, bahkan hanya berjarak puluhan kilometer dari Jakarta kita akan menemukan kondisi infrastruktur yang tidak layak, bisa berupa jembatan yang rusak, akses air bersih yang minim atau bahkan jalan yang berlubang.

Masyarakat seolah dipaksa pasrah terhadap infrastruktur yang ada didaerahnya, di sisi lain masyarakat juga kesulitan untuk menuntut pembangunan infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan karena minimnya pengetahuan akan pentingnya infrastruktur yang tepat guna dan sasaran.

Bimam menegaskan bahwa hadirnya infranesia adalah untuk menjadi solusi terhadap masalah-masalah tersebut

Menjadi Gerakan Masif

Astrid selaku CEO dari Infranesia berharap agar forum diskusi online ini nantinya dapat menjadi gerakan yang masif.

“Awalnya Infranesia adalah forum diskusi, lalu menjadi komunitas dan akhirnya menjadi gerakan yang menawarkan solusi riil” jelas wanita kelahiran Februari ini.

Kedepan infranesia akan mengembangkan platformcrowd-infra sehingga publik bisa bergerak langsung membangun infrastruktur didaerahnya.

“Crowd infra akan menjadi platform pembangunan infrastruktur secara cepat dan efisien karena tidak mengandalkan mekanisme keuangan negara. Nantinya setiap proyek infrastruktur yang di inisiasi di crowd infraakan melibatkan inisiator, tenaga ahli dan publik sehingga pembangunan infrastruktur yang diharapkan bisa berdampak langsung ke masyarakat” jelas Astrid.

Sedangkan Ainun Chomsun menyampaikan bahwa membangun gerakan harus didasari dengan visi yang besar dan semangat yang ikhlas.

“Semangat kerelawanan di Indonesia saat ini sedang menggeliat, bila komunitas-komunitas yang positif bisa menyatukan langkah menjadi gerakan, diharapkan dampaknya akan besar bagi Indonesia. Selamat berjuang dan bergabung buat teman-teman di infranesia” ungkap wanita pendiri gerakan Akademi Berbagi ini.

Infranesia adalah forum diskusi dan aksi peduli untuk infrastruktur Indonesia yang lebih baik dan merata. Forum ini dimotori oleh founder Wismanto Bimam Kusumaedi dan Astried Swastika Ayuningtyas selaku CEO.

Baca Juga: