Inilah Perbedaan Gaya Kampanye Pilpres Amerika 2012 dan 2016

kabarin.co – NEW YORK, Sebagai negara demokrasi nomor satu di dunia, proses pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) akan menjadi sorotan internasional. Proses demokrasi di Negeri Paman Sam akan menjadi patokan banyak negara.

Terlebih lagi, sejumlah kandidat Presiden AS memiliki gaya, karisma, dan cara tersendiri untuk menarik perhatian publik AS. Pada pilpres 2012, retorika kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama membuat banyak orang takjub. Kepiawaiannya mengolah kata-kata mampu menghipnotis jutaan warga AS.

Kala itu, kandidat Presiden AS, Mitt Romney dari Partai Republik menjadi lawan tangguh Obama. Bahkan, sejumlah polling di AS pada 2012 sempat mengunggulkan Romney. Apalagi, ia didukung oleh Presiden Bush dan kandidat Presiden AS pada 2008 dari Partai Republik John McCain.

Tidak kalah heboh dengan pemilihan umum empat tahun lalu, pergelaran pilpres AS 2016 diwarnai berbagai pernyataan mengejutkan dari kedua capres. Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump tidak ragu-ragu mengkritik kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Aksi saling tuding dan menjatuhkan kubu lawan menjadi ulasan banyak media internasional.

Okezone, Selasa (27/9/2016) merangkum perbedaan gaya kampanye yang dilakukan empat kandidat Presiden AS pada pergelaran pemilu 2012 dan 2016, yaitu Barack Obama, Mitt Romney, Donald Trump, dan Hillay Clinton.

4. Donald Trump

Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump agaknya memilih gaya kampanye yang tidak biasa. Dalam setiap pidatonya, Trump begitu bersemangat dan menggebu-gebu. Bahkan, pengusaha sukses AS itu tidak segan-segan mengkritik lawan politiknya.

Trump adalah sosok yang penuh dengan kontroversi. Dalam setiap kampanyenya selalu saja ada hal yang membuat lawan politiknya gerah dan ingin menyerang balik. Baru-baru ini, Trump berulangkali menuding bahwa Presiden Barack Obama dan Hillary Clinton sebagai pendiri kelompok militan ISIS. Hillary juga disebut sebagai penyebab kekacauan di Timur Tengah.

Kendati demikian, gaya ceplos-ceplos yang ditampilkan Trump telah mengantarkannya menjadi satu-satunya kandidat Presiden AS dari Partai Republik. Ia menyisihkan kandidat kuat lainnya. Itu menunjukkan bahwa banyak warga AS yang menyukai gaya kontroversi yang ditampilkan Donald Trump.(okz)

Baca Juga:

Jika Trump Menang, Pasar Saham AS Bakal “Kebakaran”

Protes Donald Trump Karena Diberi Mikrofon Rusak

Anak Donald Trump Sebut Pengungsi Suriah Seperti “Semangkuk Permen”