Kapal Cantika Lestari Terbakar Hebat di Tengah Laut Penumpang Panik dan Melompat ke Laut

KabarinAja19 Views

Kabarin.co – Kapal Cantika Lestari 77 terbakar hebat saat berlayar dari pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi Kabupaten Alor, NTT, Senin (25/10/202) siang.

Mathias Asmau adalah salah satu korban yang berhasil selamat. Ia bercerita sebelum muncul kobaran api, ada suara ledakan di bagian belakang dek kapal.

Mathias yang berada di ruang B sebelah kanan menyebut banyak korban terbakar di bagian dek C dan ruang VIP.

Saat kejadian, ia berusaha menyelamatkan puluhan penumpang keluar. Mathias sendiri adalah penumpang terakhr yang keluar dari ruangan.

“Yang ruang B tidak ada yang kena lalap (api). Paling banyak di ruang c, kalau saya tidak salah,” ucapnya di pelataran RS Prof Johanes Kupang, Senin malam.

Menurut Mathias, ia sempat menyelamatkan seorang bayi yang tak diketahui keberadaan orangtuanya.

“Ada bayi yang selamatkan. Tapi tidak tauh orang tuanya siapa. Anak itu saya pikir sudah meninggal, tapi saya keluar begini, saya lihat masih bernafas. Jadi saya pukul dia punya perut jadi dia muntah dan anak bernafas,” jelasnya.Mathias kemudian membawa anak itu dengan sebelah tangan. Ia juga sudah terendam air di dalam geladak kapal.

Anak tersebut berhasil dievakuasi tim penyelamat yang menggunakan KM Bahari. Dia mengaku, sejak api mulai menyala, kapal itu terus melaju hingga empat jam lamanya.

Kapal baru terhenti di perairan Naikliu Kabupaten Kupang dan dilakukan evakuasi oleh tim SAR.

Mathias menyayangkan saat terjadi kebakaran, tidak ada alarm atau tanda peringatan kebakaran.

“Saya sesalkan itu tidak ada alarm dari kapal itu. Dari kapal tidak ada kode atau tanda bahwa kapal terbakar Jadi yang ada ini memang spontan memang kami selamatkan diri. Jadi wajar kalau ada yang tertidur dan terbakar,” ujarnya.

Saat kejadian, menurut Mathias, masing-masing penumpang kemudian mencari keselamatan sendiri.

Dia menyaksikan ada penumpang yang memecahkan kaca dan mendobrak pintu kapal untuk menyelamatkan diri.Dia mengaku bersyukur selamat dari musibah nahas itu meski berjam-jam bertaruh hidup dan mati dilautan.

Panik melihat kobaran api

Korban selamat lainnya, Novita Jo Lobo. Ia mengaku kebakaran terjadi, berada di bagian belakang dek kapal bersama ayahnya.Spontan ayahnya menyampaikan bahwa adanya kepulan asap.

“Jadi bapa sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ,” sebutnya.

Saat muncul kobaran api, memang ada arahan dari pihak kapal agar penumpang tidak melompat ke laut.Saat itu posisi kapal tengah melaju atau mengikuti jalur pelayaran menuju Alor tak tak jauh dari pesisir.

Karena berdesakan, dan semua penumpang berada di bagian depan, para penumpang saling dorong hingga ada yang terjatuh dalam laut.

Mereka panik karena pada bagian belakang sudah dikepung kobaran api.

“Setelah itu karena saya dekat dengan perauh karet maka saya langsung pegang perauh karet,” kata dia.

Novita mengaku, ia sempat bertemu ayahnya di tengah laut. Saat itu sang ayah tengah memegang sebuah pelampung.

Setelah itu, keduanya berpisah dan hingga kini belum bertemu. Novita mengaku berpisah dengan ayahnya akibat hempasan gelombang.

Novita juga menyampaikan, pihak kapal juga tidak memberikan instruksi apapun ketika adanya kobaran api.

Penggunaan life jaket atau pelampung merupakan inisiatif sendiri oleh penumpang.

“Tunggu semua su penuh, asap penuh betul-betul kita su setengamati untuk bernapas baru. Kita semua berdesakan dari belakang dan terpaksa kita dibagian depan, orang dorong pi langsung jatuh ke laut,” jelasnya.

Ia mengaku terombang-ambing di laut sejak 13.00 Wita hingga sekira pukul 17.00 Wita.Saat ini Novita mengaku tengah menunggu kabar ayahnya yang kini belum diketahui keberadaannya.(pp)