“Jadi, saya tidak setuju jika kalung ekaliptus disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih atau kalung ekaliptus,” katanya.
Bila uji lanjutan dilakukan dan bisa berhasil, temuan obat virus corona akan sangat bermanfaat karena berbagai negara berlomba mendapatkan penawar virus tersebut. Dia menuturkan Fakultas Kedokteran UI dan Lembaga riset di bidang kesehatan, Indonesia Medical Education Research Institute (IMERI), sedang melakukan riset untuk menangani virus corona.
“Saya berharap riset ekaliptus ini berlanjut karena minyak kayu putih memang sudah kita gunakan sejak dulu kala dan juga sampai hari ini untuk berbagai masalah kesehatan,” jelasnya.
(tempo)