kabarin.co – Kontroversi pemakaian kata “Syantik” di lagu pedangdut Siti Badriah yang berjudul “Lagi Syantik” masih terus bergulir. Ditengah maraknya kontroversi yang melibatkan Syahrini itu, lagu “Lagi Syantik” malah semakin populer di lapisan masyarakat, bahkan telah mendunia. Popularitas lagu “Lagi Syantik” milik Siti Badriah itu pun tidak bisa dibendung lagi, termasuk oleh Syahrini.
Kerap ditanya mengenai pendapatnya mengenai populitas lagu “Lagi Syantik” yang semakin memuncak, kini Syahrini pun memiliki reaksi yang berbeda. Jika sebelumnya Syahrini selalu memastikan jika kata “Syantik” berasal dari dirinya, maka kini dia tampaknya sudah mulai bisa menerima popularitas lagu tersebut.
Lagu ‘Lagi Syantik’ Siti Badriah Tembus Chart Billboard, Begini Reaksi Mengejutkan Syahrini
Hal tersebut terlihat saat mantan rekan duet Anang Hermansyah itu ditemui para wartawan saat mengisi sebuah acara di BSD, Tangerang Selatan, Sabtu, 14 Juli. Ketika awal diwawancarai, Syahrini begitu antusias ketika membahas tentang perhelatan Piala Dunia 2018. Tapi reaksinya langsung berubah saat para awak media menanyakan lagu ciptaan Yoga RPH yang makin populer itu.
Ketika ditanya mengenai kesuksesan “Lagi Syantik” yang bisa menembus chart lagu dunia Billboard, reaksi Syahrini langsung berubah dan meninggalkan wartawan. “Lihat ‘Lagi Syantik’ makin naik, kalau ada yang minta maaf gimana?” tanya wartawan. Syahrini menjawab singkat seraya masuk ke dalam tenda artis, “Huh, assalammualaikum.”
Sebelumnya Syahrini mengkalim Jargon “Syantik” itu miliknya. Tak hanya mempopulerkan beberapa kata seperti “Cetar Membahana”, “Maju Mundur Cantik”, “Jambul Khatulistiwa” dan lainnya, Syahrini juga memiliki jargon baru yaitu “Gubrak Gubrak Jeng Jeng Jeng”. Jargon itu kini dipakainya sebagai judul lagu baru milik Syahrini.
Sebelumnya, Syahrini sempat banyak diminta untuk mematenkan jargon yang dianggapnya sebagai miliknya itu. Tapui usaha mematenkan itu gagal lantaran kata “Syantik” bukan berupa sebuah produk. Hal ini dijelaskan oleh sahabat Syahrini, Hotman Paris Hutapea.
“Tidak (bisa). Karena itu hanya omongan lisan. Kecuali dia sudah, kayak misalnya kata ‘Ulala’ diwujudkan dalam suatu produk. “Misalnya ‘Ulala’ kue. Jadi orang gak bisa lagi memakai untuk produk apapun. Harus diwujudkan menjadi nama suatu benda atau restoran, baru bisa dipatenkan atau merek atau hak cipta,” kata Hotman. “Kalau omongan doang ya nggak bisa gitu lho.”
(epr/wk)
Baca Juga:
Asyik Nyanyi di Dalam Mobil, Leher ‘Keriput’ Syahrini Jadi Sorotan Netizen