kabarin.co – Jakarta, Banyak artis turut berduka atas Gempa 7,7 SR yang mengguncang Donggala dan tsunami di Palu. Salah satunya paranormal kontroversial Mbah Mijan.
Lewat akun sosial media, Mbah Mijan berbela sungkawa dan mendoakan yang terbaik. Tak hanya itu ia juga berharap tsunami di Palu segera berlalu.
Korban Tsunami Palu Diprediksi Banyak, Ramalan Mbah Mijan Kembali Terbukti?
“Ya Allah, semoga tsunami Palu segera berlalu,” katanya di Insta Story. Ia juga melingkar artikel prediksinya seputar gerhana bulan total yang akan menimbulkan terjadinya bencana alam di wilayah Indonesia.

“Menurut lansiran berita, Gerhana Bulan diprediksi akan terjadi pada tanggal 31 Januari 2018, fenomena alam yang langka bisa dijadikan moment berharga tapi juga bisa diartikan sebagai pertanda gejolak laut, gerhana bulan tidak setiap tahun terjadi tapi juga bukan kali ini saja,” kata Mijan.
“Orang dulu percaya setiap akan terjadi sesuatu alam selalu memberi tanda, layaknya petir yang tidak datang setiap waktu tapi halilintar selalu ada saat musim hujan tiba, bahkan sedahsyat-dahsyatnya Tzunami, Tuhan tetap berikan tanda dengan menyurutnya air laut secara tiba-tiba,” seru Mijan yang menganggap fenomena Supermoon sebagai “peringatan” bahaya tsunami. “Jika kita peka dan hobby menganalisa tanda-tanda semesta yang ada, Gerhana Bulan yang terjadi akhir bulan pertama 2018 akan membawa angin besar yang bisa merusak apa saja, selamat menantikan fenomena langka ini dan sertakan doa saat gerhana bulan tiba.”
Mbah Mijan juga sempat memposting kicauan ketika gempa mengguncang Donggala, Palu, dan Mamuju, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore. Ia sempat berharap tak akan terjadi tsunami di sekitar wilayah itu.
“Mari berdoa untuk bencana #Gempa di Donggala Guys,” kata Mbah Mijan pukul 17:55 WIB. “Insyaallah tidak ada tzunami yang terjadi, mudah-mudahan “peringatan tzunami” cepat berlalu, Amiin. #PrayForDonggala.”
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kalau ketinggian air saat tsunami di Palu mencapai sekitar 3 meter. Pihak BMKG sudah sempat memberikan peringatan sebelum kemudian mencabut lantaran air mulai surut.
Pihak BNPB hingga saat ini masih mendata jumlah pasti korban meninggal dan luka-luka. Tapi saksi mata di Pantai Talise, Palu, mengungkap kalau banyak korban meninggal di sekitar kawasan tersebut.
“Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut,” kata Nining, saksi mata warga Kelurahan Lolu Utara, pada Kompas.com, Sabtu (29/9). Kondisi korban meninggal cukup memprihatinkan. Sebagian jenazah tercampur dengan puing-puing material yang beserakan. (epr/wk)
Baca Juga:
Potensi Gempa Susulan, BMKG Imbau Warga Sulteng Jauhi Bangunan yang Retak
Palu Dilanda Gempa, Personel Ungu Ungkap Kondisi Pasha dan Keluarga
Pemerintah Mengambil Langkah Sigap Menangani Gempa Palu dan Donggala