Nabi Adam Mangkat

kabarin.co – Pasca terbunuhnya Habil, bukan main kesedihan Nabi Adam ‘alaihissalam, Isak tangis bertahun-tahun mengiringinya. Hingga akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniainya seorang anak sebagai pengganti Habil. Anak tersebut bernama Syits, maknanya pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena anak itu merupakan pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menggantikan Habil.

Setelah Syits menginjak dewasa, Nabi Adam ‘alaihissalam memberikan kepercayaan penuh kepadanya, segala ilmu yang diraihnya diajarkan kepada Syits. Bahkan ketika akan meninggal, Nabi Adam ‘alaihissalam memberikan wasiat kepada Syits untuk menggantikan dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia juga diberi shuhuf (lembaran-lembaran wahyu. Allah Subhanahu wa Ta’ala mentakdirkan keturunannya berlanjut. Semua manusia silsilah keturunannya berasal dari Syits, sedang anak Nabi Adam ‘alaihissalam yang lain punah (tidak berlanjut keturunannya).

Baca Juga :  Penurunan Kasus Meninggal Cenderung Sejak Sepekan, Pasien Sembuh COVID-19 Naik Jadi 960

Adapun Qabil, Al-Qurthubi menukil dalam Tafsir-nya dan Ibnu Jauzi dalam Talbis Iblis, bahwa Qabil lari bersama saudara kembarnya ke daerah Adnan di Yaman. Maka datanglah Iblis menggodanya seraya berkata, “Sesungguhnya kurban saudaramu dimakan api itu karena ia menyembah api, maka buatlah tungku dan sembahlah api! Hal itu akan bermanfaat bagimu dan keturunanmu.” Selanjutnya Qabil membangun rumah penyembahan api, maka dialah yang mula-mula melakukan penyembahan api, wallahu a’lam.