Malu tapi mau, Ternyata Di Hati PDIP Masih Tersimpan Nama Ahok

Politik34 Views

kabarin.co, JAKARTA – Beberapa nama sudah masuk ‘saku’ PDI Perjuangan sebagai kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari partai itu. Tapi nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sang gubernur, ternyata masih dipertimbangkan.

Sekretaris Jenderal PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya masih membuka kemungkinan untuk mendukung Ahok pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Baca juga: Golkar Dukung Ahok Tanpa Izin Teman Ahok Bikin PDIP Heran

“Tentu saja, apa pun, Pak Ahok menjadi Gubernur karena dukungan penuh PDI Perjuangan. PDI Perjuangan tetap bertanggungjawab terhadap pencapaian kinerja terbaik bagi Pak Ahok,” ujar Hasto di Jakarta, Minggu (17/7).

Meski demikian, PDIP tetap mengutamakan mekanisme partai. Menurut Hasto, PDIP masih membuka pendaftaran terhadap siapa saja yang ingin mendaftar sebagai calon Gubernur DKI.

Baca juga: Bagi PDIP Ahok Bukanlah Siapa-siapa

Selain itu, ia berkata, PDIP juga telah melakukan pemetaan politik yang terjadi di DKI. Ia menilai, pemetaan politik dilakukan untuk meminimalisir jarak antara aspirasi masyarakat DKI dan keputusan yang diambil oleh partai. “Dalam konteks ini (Pilkada DKI) akan dicermati oleh PDI Perjuangan,” ujarnya.

Seluruh kader PDIP telah siap untuk mendukung siapapun calon yang disimpulan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Pasalnya, keputusan DPP bersifat mutlak dan harus dilaksanakan oleh seluruh kader. “Seluruh infrastruktur partai telah kami persiapkan dengan sebaik-baiknya. Nanti keputusan DPP final,” ujar Hasto.

Baca juga: PDIP Tegaskan Tidak Pernah Berharap Usung Ahok

Ahok diketahui belum menentukan langkah politiknya dalam proses pencalonan diri kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada 2017. Ahok belum menentukan apakah maju lewat jalur independen setelah mendapat dukungan 1 juta KTP yang dikumpulkan melalui Teman Ahok, atau justru melenggang maju melalui partai politik.

Ahok mengaku akan menyampaikan pilihan langkah politiknya setelah bulan Syawal 1437 Hijriah berakhir atau sekitar awal Agustus 2017.

Saat ini, selain Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura pun menyatakan akan mendukung Ahok. (cnn)