Andre Rosiade membantah telah melakukan hubungan badan dengan PSK sebelum penggerebekan.
Melalui akun Twitternya, Andre menyebut prostitusi online di Padang marak, sehingga masyarakat resah.
Menurut Andre, sewaktu PSK digrebek tidak terjadi hubungan badan seperti yang diopinikan.
Ia menyebut bahwa penggerebekan PSK terjadi 26 Januari 2020. Ada Puluhan orang dan banyak anggota Polri di lapangan. Namun dia heran mengapa baru sekarang diributkan. Padahal polisi sudah menetapkan TSK.
“Demi Allah sy sbg yg lahir dan besar di Padang tidak ingin kota sy ini kena Azab Allah krn maksiat merajalela. Dan masyarakat juga byk melaporkan ke sy. Untuk itu sy bekerjasama dgn Polisi utk memberantas Prostitusi Online. Sy tidak mau menjadi Selemah2 nya Umat,” kata Andre, Selasa (4/2/2020).
“Bagaimana mungkin ada “hubungan” atau “dipakai” seperti drama Penggiringan Opini yg dilakukan. Faktanya barang bukti Kondomnya masih utuh,” imbuhnya.
“Ada Puluhan orang yg hadir dalam penggrebekan yg melihat Barang Bukti Kondom masih utuh,” tandas Wasekjen DPP Partai Gerindra itu. (epr/pj)