kabarin.co – Padang, Setiap harinya Suratno (50) harus berkeliling Kota Padang dengan becak motornya yang mulai reot. Dia mengumpulkan aneka barang bekas, terutama plastik minuman baik botol ataupun gelas. Dari situlah dia mengumpulkan pundi Rupiahnya untuk hidup bersama Syafrina (48) di rumah sederhana mereka di Pasir Parupuk, RT 5 RW 17, Parupuk Tabing, Kototangah.
Rumah yang berada di pinggir sungai itu memang sudah tak layak lagi. Dindingnya hanya terbuat dari triplek, besi-besi bekas, kardus dan aneka barang bekas lainnya. Lantainya juga tanah dan sedikit yang disemen. Dua anak perempuan mereka sudah tinggal bersama suaminya masing-masing di Padang dan Dharmasraya.
Suratno yang asli Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) dan istrinya dari Padang Sarai Padang menyebutkan, untuk mengumpulkan Rp50 ribu sehari saja dia sangat susah. Meski berkeliling cukup lama, tak seberapa yang bisa dikumpulkannya. “Untuk dapat Rp50 ribu bisa 3-4 hari dikumpulkan dulu di rumah. Setelah cukup banyak baru dijual ke pengepul,” kata Suranto saat didatangi pengurus DPD Gerindra Sumbar ke rumahnya.