“Saat gelaran perlombaan vaksinasi antar instansi pemerintahan atau forkopimda dua pekan lalu, Sumbar mengalami peningkatan capaian vaksinasi sebesar 7,44 persen atau setara dengan 327.847 orang tervaksin,” jelasnya.
Menurut Teddy, terkait mengenai masih terbilang rendahnya capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sumbar sampai saat ini, ia menyebutkan bahwa salah satu kendalanya adalah keterlambatan distribusi vaksin dari pusat dan adanya resistensi atau penolakan dari orang tua para siswa.
“Kendala vaksinasi anak di Sumatera Barat, yaitu keterlambatan distribusi vaksin dari pusat, namun saat ini vaksin sudah terdistribusi merata dan siap untuk disuntikkan, selain itu, meskipun presentasenya kecil, penolakan dari orang tua masih ada. Namun kendala itu saya kira dapat di-handle oleh pihak sekolah sebagai wali siswa saat jam sekolah,” ungkapnya.
Di sisi lain, terkait mengenai perkembangan varian baru virus Covid-19 jenis Omicron di Sumbar, Teddy mengatakan bahwa baru ditemukan 112 kasus baru infeksi virus Covid-19 yang belum dapat dipastikan varian virusnya.