Metro  

Imbas Kenaikan BBM Harga Panganpun Melonjak Naik

Pedagang melayani pembeli di Pasar Subuh Tradisional, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). Jelang Ramadan harga komoditas pangan mulai mengalami kenaikan diantaranya harga cabai rawit dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu sedangkan cabai merah menjadi Rp50 ribu per kilogram, kenaikan tersebut dipengaruhi gagal panen akibat perubahan cuaca serta kurangnya pasokan komoditas. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

Kabarin.co – Harga sejumlah komoditas pangan diprediksi naik dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini imbas kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang berlaku 3 September 2022.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengatakan harga bahan pokok bisa naik karena ada perhitungan biaya logistik dari tempat produksi ke pasar. Komoditas yang rentan mengalami kenaikan seperti beras dan aneka cabai.

“Jadi pedagang pasar itu kan selalu mendapat barang yang dipasok, nah harga itu sudah termasuk harga angkutan. Tentu saja misalnya kita ngomong beras, cabai, komoditi penting saya kira akan mengalami kenaikan,” kata Sudaryono.

Baca Juga :  Pendaftar MyPertamina 70 Persennya Pengguna Pertalite

Sudaryono mengaku sampai saat ini masih memantau berapa kenaikan bahan-bahan pangan tersebut akibat dampak naiknya harga BBM. Dia berharap kenaikannya tidak terlalu signifikan jika melihat dari komponen biaya logistik di harga pangan.

“Seberapa besar kenaikannya kami berharap tidak terlalu signifikan mengingat biaya logistik dari harga barang tidak terlalu besar mungkin 2-5% paling tinggi. Misalnya beras di angka Rp 10 ribu, sebetulnya biaya logistiknya kalau dari Jawa ke Jakarta di kisaran Rp 100-300,” jelasnya.